Jakarta, tvOnenews.com – Mario Dandy Satriyo (20) ditetapkan pelaku penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora (17) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2/2023). Diketahui, kasus penganiayaan tersebut dipicu rasa cemburu karena Agnes mengaku dilecehkan korban.
“Dari keterangan saksi-saksi, Alhamdulillah tetangga daerah komplek itu ngasih keterangan, mereka sangat membantu termasuk mau memberikan keterangan di kepolisian,” kata Melisa dilansir dari kanal Youtube TvOne pada Selasa (7/3/2023).
Dari pengakuan saksi, Melisa mengungkapkan bahwa kejadian David dan Mario Dandy bukanlah sebatas perkelahian melainkan penganiayaan.
“Ternyata ada persekusi, yang dimana David di awal-awal itu sudah diancam lalu dipersekusi disuruh push-up lain sebagainya, kemudian baru dengan adanya kekerasan itu, intimidasi terlebih dahulu,” sambungnya.
Pengacara David Ozora juga membeberkan bahwa pihak keluarga David berhasil membuka handphonenya yang terkunci dan menemukan bukti percakapan dengan pelaku.
“Sehingga dari HP yang bisa dibaca itu, kita menemukan lagi bukti-bukti baru,” lanjut Melisa Anggraini.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat kejadian, Mario Dandy Satriyo beserta Agnes (15) dan Shane Lukas (19) mendatangi David yang tengah berada di rumah temannya. Kemudian mereka memaksa David untuk menemuinya. Diketahui, saksi hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kejadian.
“Jadi kondisinya ketika kejadian itu terjadi, sempat si saksi melihat pelaku datang tetapi dipikir teman biasa, kemudian tak lama video beredar di masyarakat. Dari situ kita baru tahu di akhir video ada suara berteriak ‘woy’ ternyata si ibu (saksi),” kata Melisa Anggraini.
Saksi itu pun langsung menghampiri TKP dan menemukan 3 pelaku termasuk Mario Dandy Satriyo.
“Si saksi inilah yang kemudian berlari sesampainya di lokasi TKP, ada 3 pelaku itu yang pada saat itu MDS tengah melakukan penganiayaan,” lanjutnya.
Tak hanya itu, berdasarkan keterangan saksi saat itu David sudah tak sadarkan diri.
“Posisi David sudah berlumuran darah dan tidak sadarkan diri dan sudah kejang-kejang,” ungkap Melisa Anggraini.
Dia juga mengungkapkan saksi melihat Mario Dandy Satriyo tengah berputar-putar di TKP sedangkan anak berkonflik dengan hukum, Agnes hanya terdiam.
“Saksi satu lagi menyampaikan kalau si MDS muter-muter udah kayak gasing gitu kali ya. Mungkin adrenalinnya lagi naik, yang anak berkonflik AG ini diam, hanya diam. Bahkan, kata si salah satu saksi ‘saya heran saya aja segitu histerisnya nangis gak kuat gitu, kok bisa ini anak diem aja gitu, kok segitu hatinya gitu,” sambungnya.
Beredar Isi Percakapan Agnes dan David Sebelum Insiden Penganiayaan
Kasus penganiayaan dipicu atas rasa cemburu usai pacarnya, Agnes bercerita telah dilecehkan korban.
Baru-baru ini, beredar bukti percakapan diduga Agnes dan David sebelum terjadi kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo.
Sebuah akun Twitter @AltoLuger mengunggah tangkapan layar pesan WhatsApp diduga antara Agnes dan David pada Senin (20/2/2023), tepat sebelum Mario Dandy melakukan penganiayaan.
Dalam percakapan tersebut, tertera pukul 15.57 WIB, Agnes berkali-kali memaksa David untuk menemuinya.
“20 Februari 2023 3:57 PM - Mulai 10 kali David dipaksa untuk turun (dan ketemu para pelaku),” tulis keterengan akun tersebut.
Namun, David meminta agar kartu pelajarnya dikirimkan lewat ojek online atau dititipkan ke sekuriti kompleks.
“5 kali David bilang agar kartu pelajarnya diGoSend aja, 2 kali David bilang titip saja di sekuriti kompleks,” sambung akun Twitter @AltoLuger.
Tak hanya itu, dari pesan singkat tersebut, Mario Dandy Satriyo melalui Agnes mengancam David untuk mendatangkan Brimob jika tidak mau turun.
“1 kali David diancam kalo gak turun nanti pelaku telpon Brimob,” lanjutnya.
Selain itu, Mario Dandy dan Agnes juga berbohong bahwa ada tante pelaku yang ikut di dalam mobil. Para pelaku juga membohongi korban menyebut mobil yang digunakan adalah Camry.
“1 kali David dibohongin bahwa ada tante pelaku ikut di mobil 1 kali David dibohongin bahwa mobil yang dipakai adalah Camry. 7:18 PM – Selesai,” tulis keterangan Twitter.
Dari percakapan itu, David juga mengaku dirinya sedang malas untuk turun menemui para pelaku.
“Gue telepon Brimob gue kalau lu batu. Wareng aja yang turun," tulis seseorang yang diduga adalah Agnes.
“Mager ngapain,” jawab David kala itu.
Tak hanya itu, diduga David juga sempat diancam akan ditembak oleh para pelaku.
“Dari komunikasi pertama di pukul 3:57 PM, ada waktu 3 jam dan 21 menit bagi para pelaku untuk mengurungkan niatnya melakukan penganiayaan berat. Namun kenyataannya, tidak ada niatan sedikitpun dari para pelaku untuk TIDAK MELAKUKAN PENGANIAYAAN BERAT atas David,” kata @AltoLuger. (rka)
Load more