Jakarta, tvOnenews.com - Warga korban kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara mengaku sangat menyesalkan dengan adanya pihak-pihak yang menggiring opini seolah warga Kampung Tanah Merah yang menjadi 'kambing hitam'.
Mereka meminta agar tak dijadikan kambing hitam politik saat momentum musibah menimpanya.
Ketua Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu (FKTMB), Mohamad Huda menjelaskan bahwa terdapat pihak-pihak yang memanfaatkan momentum musibah kebakaran yang menimpa warga Kampung Tanah Merah.
Dia mengatakan, seolah warga dijadikan kambing hitam politik. Sebab, musibah ini justru dikaitkan ke persoalan politik kebencian terkait persoalan IMB ataupun persoalan kepemilikan lahan.
"Ibarat warga korban kebakaran sudah jatuh tertimpa tangga, masih dituduh penyerobot lahan," ungkap Huda, Selasa (7/3/2023).
Dia menegaskan bahwa insiden kebakaran yang menimpa Kampung Tanah Merah itu murni kelalaian pihak Pertamina.
"Jadi sekali lagi musibah ini murni adalah kelalaian pihak Pertamina dan jangan warga Tanah Merah dan warga korban yang dijadikan kambing hitam. Ibarat warga sudah jatuh tertimpa tangga," tegas dia.
Ia pun menyayangkan sampai hari ini tidak ada pernyataan jelas dari pihak Pertamina dan permintaan maaf atas kelalaianya kepada para korban dan warga.
Sebab, ia yakin betul, kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini murni kecelakaan yang disebabkan kelalaian dari pihak Pertamina sendiri. Huda pun menceritakan kronologi insiden tersebut berdasarkan kesaksian warga.
"Pada pukul 19.00 WIB, tercium bau menyengat bahan bakar minyak (BBM) sebelum terjadinya kebakaran. Setengah jam kemudian, terdengar bunyi ledakan dari dalam Pertamina sebanyak tiga kali," jelas Huda.
Saat kejadian, warga memberikan imbauan melalui pengeras suara masjid untuk menyelamatkan diri. Sedangkan, kata Huda, pihak Pertamina tidak memberikan peringatan dini bencana sebelum terjadi kebakaran.
Tak lama berselang, terjadilah kebakaran hebat dari dalam Pertamina dan api menyambar ke luar tembok Pertamina yang mengenai rumah warga.
"Warga justru yang berinisiatif untuk memberikan tanda bahaya. Seharusnya jika Pertamina benar-benar safety dan aware terhadap keselamatan kerja atau pun keselamatan warga sekitar, ada early warning sehinggga bisa memenimalisir korban berjatuhan," pungkasnya. (rpi/ree)
Load more