Jakarta, tvOnenews.com - Masyarakat diminta waspada akan potensi hujan lebat disebagain wilayah Indonesia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengungkapkan jika hujan lebat yang diprediksikan terjadi hari ini dapat disertai petir dan angin kencang.
BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Bali, Bangka Belitung. Kemudian, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku.
Lalu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Sumatra Selatan, juga berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat disertai petir.
Sebelumnya, BMKG menyampaikan bahwa sebagian wilayah di Indonesia akan mengalami musim kemarau pada April 2023. Meski demikian masuknya musim kemarau di Indonesia tidak dalam waktu yang bersamaan.
"Awal musim kemarau 2023 masuk tidak bersamaan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17 persen diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023, meliputi di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur.
Dalam sistem peringatan dini cuaca, Ia mengemukakan jika musim kemarau tahun ini diawali dengan bertiup angin dari arah Benua Australia yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023.
"Lalu disusul terjadi di wilayah Jawa, kemudian terjadi berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2023," katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa prakiraan musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan BMKG yang menunjukkan adanya fenomena La Nina menuju netral pada periode Maret 2023.
Lebih lanjut Dwikorita mengingatkan kementerian atau lembaga pemerintah, daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap musim kemarau. Diperkirakan dampak musim kemarau tahun ini akan lebih kering.
"Jadi ini perlu diantisipasi dikhawatirkan akan mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis kebakaran hutan dan lahan dan kekurangan air bersih," katanya (ant/mii)
Load more