LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Tangkapan layar tvOne, Peneliti Pukat UGM, Zaenur Rochman.
Sumber :
  • Tim tvOne - Andri Prasetiyo

Transaksi Mencurigakan Rp 300 Triliun di Kemenkeu, Pukat UGM: Negara Lakukan Pembiaran Korupsi

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut telah menemukan transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 300 triliun. Temuan di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai itu melibatkan 460 orang dari 160 laporan.

Kamis, 9 Maret 2023 - 20:17 WIB

Sleman, tvOnenews.com - Menko Polhukam Mahfud MD menyebut telah menemukan transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 300 triliun. Temuan di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai itu melibatkan 460 orang dari 160 laporan.

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Zaenur Rochman mengatakan apabila informasi tersebut benar adanya maka hal itu menunjukkan tindak pidana korupsi masih sedemikian besarnya diduga terjadi di Indonesia.

"Yang kedua, negara seakan melakukan pembiaran terhadap tindak pidana korupsi," katanya kepada tvOnenews.com, Kamis (9/3/2023).

Pembiaran yang dimaksud adalah tidak adanya tindakan apapun dari aparat penegak hukum di Indonesia. Salah satu contohnya adalah pembiaran dalam kasus eks pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo (RAT).

Baca Juga :

Padahal Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) sudah melaporkan harta tidak wajar RAT kepada KPK sejak 2012. Namun KPK tidak berbuat apapun, hingga akhirnya kasus ini menjadi perbincangan publik dan KPK baru melakukan penyelidikan.

"Artinya apa? Kinerja penindakan di KPK itu juga ternyata sangat lemah," terang Zen, sapaan akrabnya.

Di samping itu, Kemenkeu sendiri juga tidak melakukan investigasi dan upaya menjatuhkan sanksi meskipun ada pejabatnya yang masuk daftar merah. Hal ini juga menunjukkan tidak adanya penegakan dari sisi etik dan administratif dari lembaga tersebut.

"Jadi secara etik administratif tidak ada langkah penegakan, secara pidana juga tidak ada langkah penindakan. Artinya ini pembiaran yang telah terjadi selama bertahun-tahun, baru ramai ketika ada kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak RAT," ungkapnya.

Zen melihat ada beberapa hal yang menyebabkan pembiaran itu bisa terjadi. Pertama, kurangnya instrumen hukum untuk menjerat penyelenggara negara yang memiliki harta tidak wajar.

Saat ini yang bisa dilakukan hanya dengan menindak menggunakan undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi. Setelah ditemukan unsur korupsinya, baru bisa dijerat dengan undang-undang pencucian uang.

"Tapi itu semua tidak mudah karena harus menemukan dulu predikat crime-nya," ujarnya.

Di sisi lain, Indonesia juga tidak memiliki undang-undang perampasan aset kejahatan. Sehingga ketiadaan aturan yang efektif membuat banyak penyelanggara negara yang memiliki rekening gendut susah tersentuh hukum karena kesulitan mencari alat bukti.

Dari temuan transaksi mencurigakan Rp 300 triliun itu, Zen memberikan catatan tersendiri. Ia meminta kasus ini jangan sampai menguap begitu saja, isinya redup, dan kemudian hilang. 

Harus ada langkah nyata dari negara untuk menunjukkan keseriusan pemberantasan korupsi dan mengembalikan hasil kejahatan ke negara.

"Dari sisi regulasi negara sangat urgent untuk segera mengesahkan RUU perampasan aset hasil kejahatan dan dipasangkan dengan RUU pemberantasan transaksi uang kartal agar semua transaksi melalui perbankan sehingga terpantau oleh PPATK," bebernya.

Selain itu, Zen juga mendesak KPK untuk segera bergerak melakukan investigasi dan telaah apabila diduga ada tindak pidana korupsi dalam temuan tersebut. Kemudian menaikkan ke tahap penyelidikan untuk mencari barang bukti.

"Ini juga menjadi ujian bagi KPK karena KPK juga kinerjanya sangat buruk akhir-akhir ini. Ini menjadi tugas dari KPK," tegasnya.

Selain itu, Zen juga berharap kasus ini menjadi momen bersih-bersih di lingkungan Kementerian Keuangan. Termasuk melakukan investigasi besar-besaran secara mendasar agar dapat mengungkap siapa saja yang terlibat dalam transaksi mencurigakan Rp 300 triliun tersebut.

"Jadi tidak boleh hanya berhenti kepada RAT saja, ini harus menjadi bersih-bersih yang total untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Tanpa ada langkah nyata yang mendasar ya masyarakat melihat ini hanya satu orang yang diproses, seakan-akan menjadi sedang apes saja tapi bukan suatu reformasi yang sistemik di Kementerian Keuangan," pungkasnya. (Apo/Buz).

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Jangan Lupa Selesai Dhuha Baca Doa Ini 100 Kali, Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah Seperti Anjuran Rasulullah SAW

Jangan Lupa Selesai Dhuha Baca Doa Ini 100 Kali, Kata Ustaz Syafiq Riza Basalamah Seperti Anjuran Rasulullah SAW

Amalan baik shalat dhuha, meskipun sunnah, dhuha punya keistimewaan bila bersungguh-sungguh dalam menjalankannya. Simak penjelasan lengkapnya, semoga bermanfaat
Terima Kunjungan Dubes Finlandia, Menkomdigi Bahas Peluang Kerja Sama di Bidang Digital

Terima Kunjungan Dubes Finlandia, Menkomdigi Bahas Peluang Kerja Sama di Bidang Digital

Menkomdigi Meutya Hafid menerima kunjungan Duta Besar Finlandia untuk Indonesia Pekka Kaihilahti untuk membahas peluang kerja sama di bidang digital, termasuk pengembangan pusat data dan alih pengetahuan teknologi.
Polisi Amankan Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Polisi Amankan Anak 14 Tahun Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Polisi mengamankan anak berusia 14 tahun yang melakukan pembunuhan terhadap keluarganya di komplek perumahan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024) dini hari.
Jaminan Sosial Punya Dampak Besar untuk Dongkrak Kesejahteraan Bagi Pekerja Informal

Jaminan Sosial Punya Dampak Besar untuk Dongkrak Kesejahteraan Bagi Pekerja Informal

Peneliti dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI I Gede Dewa Karma Wisana tegaskan perlindungan sosial berdampak besar untuk pekerja informal.
Jawaban dari Megawati Hangestri Ini Bisa Buat Pelatih Red Sparks Marah? Pevoli asal Jember itu Terang-terangan Lebih Pilih...

Jawaban dari Megawati Hangestri Ini Bisa Buat Pelatih Red Sparks Marah? Pevoli asal Jember itu Terang-terangan Lebih Pilih...

Beberapa waktu yang lalu, Pevoli, Megawati Hangestri, sempat memberikan pernyataan yang mungkin saja bisa membuat pelatih Red Sparks yakni Ko Hee-jin marah.
Harga Bahan Pangan di Akhir Pekan Naik, Daging Sapi Jadi Rp132 Ribu per Kilogram

Harga Bahan Pangan di Akhir Pekan Naik, Daging Sapi Jadi Rp132 Ribu per Kilogram

Harga bahan pangan di akhir pekan ini, Sabtu (30/11/2024) terpantau sebagian komoditas terlihat naik dengan melihat dari Panel Harga Bapanas pukul 07.00 WIB.
Trending
Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Masih Subuh tapi Rezeki Sudah Mengepung dari Segala Penjuru gara-gara Baca Ini Sebelum Shalat Subuh, Kata Buya Yahya...

Siapa sangka dengan amalan ringan ini mampu membuka pintu rezeki di subuh hari, Buya Yahya ungkap bacaan untuk buka pintu rezeki di subuh hari, bacaan apakah?
Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Kevin Diks Cetak Sejarah 'Gila', Nama Timnas Indonesia Berkali-kali Disebut Media Jerman Ternyata...

Pemain keturunan Maluku Kevin Diks bahkan membuat Timnas Indonesia disorot media Eropa khusunya Jerman berkat penampilan impresifnya dalam membela FC Copenhagen
Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN Blak-blakan Sebut Timnas Indonesia Sudah Sejajar dengan Negara Elite Asia hingga Ramal Garuda akan Juara Piala AFF 2024

Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) blak-blakan menyebut Timnas Indonesia sudah sejajar dengan negara-negara elite Asia hingga memprediksi skuad Garuda akan juara Piala AFF 2024.
Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Tanpa Justin Hubner dan Ivar Jenner, Ini Formasi Timnas Indonesia Paling Ideal untuk Hadapi Turnamen Piala AFF 2024

Prediksi formasi Timnas Indonesia jika Justin Hubner dan Ivar Jenner absen karena belum mendapatkan lampu hijau dari klubnya masing-masing untuk bergabung.
Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Tolong Luangkan 2 Menit Setelah Shalat Subuh Baca Wirid dan Doa dari Rasulullah SAW ini, Mbah Moen Jamin Rezeki Meledak-ledak

Almarhum KH Maimun Zubair alias Mbah Moen pernah menyebut setelah shalat Subuh baca amalan Wirid dan doa dari ajaran Rasulullah SAW ini agar didatangkan rezeki.
Shin Tae-yong Bongkar Kesalahan Terbesar Marselino Ferdinan dalam Kariernya, Gelandang Timnas Indonesia Itu Disebut Lakukan…

Shin Tae-yong Bongkar Kesalahan Terbesar Marselino Ferdinan dalam Kariernya, Gelandang Timnas Indonesia Itu Disebut Lakukan…

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, blak-blakan soal penyebab penurunan permainan Marselino Ferdinan sebelum kembali bangkit di laga kontra Arab Saudi.
Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam Ingatkan Malaysia dan Golden Star Warriors Tak Remehkan Pemain Muda Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Singgung Kekalahan Arab Saudi

Suporter Vietnam kirm peringatan buatan negaranya dan Malaysia untuk tidak meremehkan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, jika tak ingin seperti Arab Saudi.
Selengkapnya
Viral