Jakarta, tvOnenews.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai NasDem Bestari Barus mengatakan PSI inkompeten atau tidak memiliki kuasa untuk membicarakan IMB kawasan Tanah Merah, wilayah di dekat Depo Pertamina Plumpang.
Dia juga mengatakan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak salah memberikan IMB kawasan Tanah Merah.
“Apanya yang salah? Dia (PSI) ngomong salah, tapi dia sendiri tidak menguasai permasalahan. Apa yang salah dari kontrak politik,” kata Bestari saat dihubungi tvOnenews.com, Kamis (9/3/2023).
Dia menjelaskan IMB kawasan memiliki payung hukum Pergub No. 118 Tahun 2020. Kemudian, Pergub tersebut memiliki payung hukum Perda No. 7 Tahun 2010.
Menurutnya, Anies menerbitkan IMB kawasan sebagai jalan tengah karena tanah tersebut masih dalam sengketa.
Bestari mengatakan langkah itu diambil agar warga Tanah Merah mendapat akses pelayanan pemerintah.
“Orang bangunannya sudah ada lho terus ngapain, supaya pelayanan DKI terhadap warga yang sudah ber-KTP dan RT/RW-nya sudah ditetapkan itu bisa dilayani dengan kebutuhan dasar. Ada akses jalan, air, listrik,” jelasnya.
IMB Kawasan Diterbitkan karena Ada Kekosongan Hukum
Lebih lanjut, Bestari mengatakan IMB kawasan diterbitkan karena ada kevakuman atau kekosongan hukum sehingga gubernur menerbitkan Pergub.
“Terlalu banyak orang inkompeten termasuk PSI bicara-bicara. Dia tidak berpikir apa yang dia bicarakan itu justru membuat gelisah warga di situ. Yang notabenenya masih trauma dengan kebakaran tersebut,” ujarnya.
“Mereka lebih membutuhkan dukungan untuk bagaimana menata ke depan nasib mereka ketimbang hal-hal tidak penting yang dibicarakan,” sambung Bestari.
Dia menilai PSI asal bicara soal hal tersebut dan tidak memahami payung hukumnya. Dia juga menuding PSI bak sedang berjualan nama partai karena selalu menyalahkan Anies.
“Iya (tidak etis), lebih berpikir kepada mencari-cari gimana supaya setiap momen apapun, Anies salah karena memang itu jualan partainya kali. Tanpa itu mungkin partainya akan hilang kali. Tapi kalau dibilang esensi mengerti kah mereka? Ya enggak mengerti,” tandas Bestari. (saa/muu)
Load more