Jakarta, tvOnenews.com – Pada tahun 2019 publik dihebohkan dengan peristiwa pembunuhan hakim Jamaluddin oleh Zuraida Hanum istrinya.
Peristiwa pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Zuraida Hanum ini cukup mencengangkan. Pasalnya, sebelum terbukti menjadi tersangka, Zuraida memberikan beragam kesaksian terkait kemungkinan pelaku pembunuhan suaminya, hakim Jamaluddin.
Hal ini membuat publik selama ini ‘mengecualikan’ Zuraida Hanum dari terduga pelaku pembunuhan Hakim Jamaulin. Skenario cerita yang disusun oleh Zuraida Hanum ini sekilas mengingatkan pada kasus Ferdy Sambo yang menjadi pelaku sekaligus ‘otak’ dari pembunuhan Brigadir J.
Ada kesamaan lain antara Zuraida Hanum dan Ferdy Sambo yakni keduanya sama-sama mendapatkan vonis mati dari hakim.
Awalnya hakim Jamaluddin ditemukan tewas di kebun sawit di Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, sekitar pukul 13.00 (29/11/2020).
Jasad hakim Pengadilan Negeri Medan ini ditemukan di bangku tengah dalam mobilnya yang terperosok di kebun sawit. Jamaluddin saat tewas diketahui mengenakan baju olahraga dengan badan kaku telentang di bangku nomor dua, tepatnya di belakang kursi sopir.
Setelah penemuan ini, mayat Jamaluddin langsung dievakuasi ke Kamar Jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Diketahui, kala itu Zuraida Hanum datang ke rumah sakit untuk melihat jenazah suaminya.
Ia terlihat mengenakan kerudung putih dan menangis kendang setelah tahu suaminya menjadi korban pembunuhan. ‘Akting’ yang andal inilah membuat publik sempat berhasil dikelabuhi oleh Zuraida Hanum, meskipun tidak dengan polisi.
Zuraida Hanum bahkan tidak hanya mampu menunjukkan raut kesedihan ketika sang suami meninggal, ia juga bisa tampil dalam beberapa wawancara televisi. Pada wartawan Zuraida Hanum kerap menjelaskan mengenai ‘kronologi’ kepergian hakim Jamaluddin dari rumah versinya.
Dilansir dari kanal YouTube Investigasi tvOne, Zuraida Hanum sempat menuturkan bahwa hakim Jamaluddin keluar dari rumah saat subuh.
“Subuh Jum’at keluar dari rumah, pamit mau ke kantor dengan masih pakai pakaian olahraga,” ungkap Zuraida Hanum.
Diketahui Zuraida Hanum juga pernah mengatakan pada media bahwa di rumahnya sempat muncul kejanggalan sekitar 3 minggu sebelum kejadian pembunuhan. Peristiwa tersebut adalah mobil yang menabrak pagar rumahnya lalu tiba-tiba menghilang.
Namun di luar dari hal tersebut Zuraida tidak tahu sebab hakim Jamaluddin cukup tertutup menurutnya.
Setelah penyelidikan dan penyidikan selama 40 hari polisi menetapkan Zuraida Hanum sebagai otak dari pembunuhan hakim Jamaluddin, terkuaklah fakta baru. Ternyata dalam menjalankan aksinya Zuraida Hanum dibantu oleh dua orang eksekutor yakni Jefri Pratama dan Reza Pahlevi.
Zuraida sudah merencakan pembunuhan tersebut sejak 25 November 2019 dengan Jefri. Namun sebenarnya Zuraida telah memiliki niat untuk membunuh suaminya sejak Maret 2019.
Pembunuhan terhadap hakim Jamaluddin dilakukan di rumahnya di Jalan Aswad, Perumahan Royal Monaco, Blok B Nomor 22, Medan. Jamaluddin dibunuh dengan cara dibekap dengan bed cover dan sarung bantal.
Hal tersebut lantas membuat korban tewas karena kehabisan napas. Hal ini terbukti dari hasil forensik yang menunjukkan bahwa korban tewas karena lemas. Jefri Pratama dan Reza Pahlevi lantas membawa jenazah korban ke Dusun II Namo Rindang dengan mengendarai mobil Toyota Land Cruiser Prado.
Di sana para pelaku meninggalkan korban di dalam mobil di sebuah jurang. Korban ditinggalkan dengan kondiri berbaring di posisi bangku belakang. Karena takut ketahuan warga, Jefri lantas naik ke sepeda motor yang dikendarai oleh Reze.
Keduanya segera bergerak meninggalkan lokasi tanpa melihat kembali bagaimana kondisi mobil korban. (Lsn)
Dapatkan berita menarik lainnya di tvOnenews.com di Google News.
Load more