"Yang menjadi kejutan adalah satu perusahaan asing lewat agennya orang Indonesia, saya tidak usah sebut namanya, karena saya kenal dia juga, datang dengan proposal agar program Maung itu tidak jadi. Program Maung itu batal. Diganti dengan program impor mobil dari luar negeri," sambung dia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perusahaan mobil asing tersebut mencoba menawarkan Menhan Prabowo dengan jumlah mobil impor yang lebih banyak dibanding produksi mobil sendiri dalam negeri.
Bahkan, kata Hashim, dalam proposal yang mereka bawa ada uang sogokan untuk Menhan Prabowo.
"Daripada 5000 unit yang dicanangkan Prabowo. Perusahaan asing ini menawarkan 2500 unit yang sudah disetujui. Karena dia tahu anggaran sudah ada, Kemenkeu sudah setujui. Dan dalam proposal mereka ada fee, fee itu ada sogokan uang sogokan untuk pribadi Prabowo. Feenya 16 persen, kalau dihitung itu 654 miliar rupiah," beber dia.
Meski demikian, Prabowo tak tergoda dengan tawaran tersebut. Prabowo menolak sogokan tersebut dan justru menambah produksi mobil Maung lagi.
"Dia senyum lalu dia bilang ini tidak bisa disetujui, justru setelah itu dia panggil salah satu dirjennya, sekarang kita ajukan ke Pemerintah 10 ribu unit rantis dibuat di Indonesia atau Bandung," tegas dia.
"Jadi saudara-saudara, berarti kalian bisa tenang karena Prabowo subianto akan menjaga dompet dompetmu. Dia akan menjaga uangmu, dia akan menjaga anggaran kita semua. Kita tak perlu cemas lagi. Karena dengan dia uang kita selamat," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more