Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto menolak sogokan dari sebuah produsen mobil asing yang meminta agar membatalkan program nasional yakni produksi mobil lokal buatan dalam negeri.
Pasalnya, perusahaan mobil asing tersebut menginginkan Indonesia untuk mengimpor produknya.
Hal ini diungkapkan oleh adik kandung Prabowo yakni Hashim Djojohadikusumo di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2023).
Mulanya, Hashim mengisahkan bahwa sejak dahulu, kakaknya memiliki cita-cita untuk Indonesia memiliki dan memproduksi mobil nasional asli buatan anak bangsa.
Dia menjelaskan bahwa cita-cita mobil nasional tersebut sudah disetujui oleh Presiden RI, Joko Widodo. Bahkan kini, prosesnya telah berjalan.
Dia mengatakan, kendaraan taktis (rantis) untuk operasional TNI tersebut diberi nama Maung yang berada dari Bahasa Sunda.
Selain itu, produksi mobil Maung tersebut juga berada di Bandung, Jawa Barat.
"Prabowo mau mencanangkan program nasional mobil kendaraan taktis, itu namanya Maung dari Bahasa Sunda. Pak Prabowo usulkan dan disetujui pak Jokowi untuk jadi kendaraan taktis TNI," ucapnya.
"Dan sebulan lalu sudah 72 persen. Tinggal nanti mesin dibuat di Indonesia di Bandung. Yang sekarang sedang negosiasi dengan perusahaan korea namanya Ssangyong, mesin mereka yang sebenarnya ada rancangan desain dari Mercedes dari Jerman, agar mesin itu dibuat di Indonesia," jelas dia.
Akan tetapi, Hashim mengaku sangat terkejut mendengar cerita Prabowo kepadanya.
Kata dia, Prabowo didatangi oleh pihak perusahan mobil asing yang meminta program mobil Maung dibatalkan.
"Dia cerita ke kami, dia bertemu dengan perusahaan produsen mobil asing, ini tiga minggu lalu atau sebulan lalu Pak Prabowo menerima delegasi dari perusahaan mobil asing, saya tidak mau sebut namanya. Mereknya di mana mana di kota Jakarta," ungkap Hashim.
"Yang menjadi kejutan adalah satu perusahaan asing lewat agennya orang Indonesia, saya tidak usah sebut namanya, karena saya kenal dia juga, datang dengan proposal agar program Maung itu tidak jadi. Program Maung itu batal. Diganti dengan program impor mobil dari luar negeri," sambung dia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa perusahaan mobil asing tersebut mencoba menawarkan Menhan Prabowo dengan jumlah mobil impor yang lebih banyak dibanding produksi mobil sendiri dalam negeri.
Bahkan, kata Hashim, dalam proposal yang mereka bawa ada uang sogokan untuk Menhan Prabowo.
"Daripada 5000 unit yang dicanangkan Prabowo. Perusahaan asing ini menawarkan 2500 unit yang sudah disetujui. Karena dia tahu anggaran sudah ada, Kemenkeu sudah setujui. Dan dalam proposal mereka ada fee, fee itu ada sogokan uang sogokan untuk pribadi Prabowo. Feenya 16 persen, kalau dihitung itu 654 miliar rupiah," beber dia.
Meski demikian, Prabowo tak tergoda dengan tawaran tersebut. Prabowo menolak sogokan tersebut dan justru menambah produksi mobil Maung lagi.
"Dia senyum lalu dia bilang ini tidak bisa disetujui, justru setelah itu dia panggil salah satu dirjennya, sekarang kita ajukan ke Pemerintah 10 ribu unit rantis dibuat di Indonesia atau Bandung," tegas dia.
"Jadi saudara-saudara, berarti kalian bisa tenang karena Prabowo subianto akan menjaga dompet dompetmu. Dia akan menjaga uangmu, dia akan menjaga anggaran kita semua. Kita tak perlu cemas lagi. Karena dengan dia uang kita selamat," pungkasnya.(rpi/muu)
Load more