Jakarta, tvOnenews.com - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menyelamatkan sebanyak 18 orang calon pekerja migran yang hendak diberangkatkan secara ilegal ke luar negeri.
Dia menjelaskan sindikat penyaluran pekerja migran ilegal itu beraksi di wilayah Bekasi dan Cipayung. Para calon pekerja migran yang bakal dipekerjakan itu sudah mengeluarkan uang hingga Rp31 juta per orang. Sedangkan calon pekerja migran yang ke Timur Tengah, keluarganya diberikan uang tips oleh sindikat sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta.
"Pekerja migran merasa orang dermawan. Padahal, semua uang akan diakumulasi dan diganti dengan bunga yang cukup tinggi," ungkapnya.
Menurut Benny, untuk mereka yang bekerja ke Timur Tengah, seolah-olah uang itu disiapkan oleh calo, semua pembiayaan diurus oleh calo, sampai pemberangkatan dan kemudian keluarga diberikan uang tips Rp5 juta hingga Rp10 juta.
Dari 18 orang itu, Benny merinci sebanyak 14 orang calon pekerja migran akan dipekerjakan secara ilegal di Polandia dan Australia. Lalu, empat orang perempuan lainnya ke Timur Tengah.
"Yang ke Polandia dan Australia sudah keluar uang rata-rata Rp31 juta, dari total biaya Rp55 juta. Yang ke Timur Tengah, keluarga cuma dikasih tips Rp5 juta hingga Rp10 juta," ungkapnya.
Benny berharap para penegak hukum serius memberantas sindikat pekerja migran ilegal di Indonesia karena langkah BP2MI hanya bisa melakukan pencegahan.
"Masalahnya, mau sampai kapan begini terus. Harus bisa memenjarakan bikin efek jera, tak hanya calo, tapi dalang yang memperdagangkan anak-anak bangsa," katanya menegaskan.
Benny mengungkapkan sebanyak 18 orang calon pekerja migran ilegal itu akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing setelah selesai dilakukan penyidikan oleh pihak kepolisian.
"Mereka kami jamin makan minum hingga tempat tinggal sementara. Kami akan pulangkan, biaya penuh dari BP2MI setelah pihak polisi selesai meminta keterangan dari korban," katanya. (ant/ade)
Load more