Mengacu data BPS, selama Pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi bantalan perekonomian nasional, dimana pertumbuhan PDB pertanian Triwulan II 2020 tumbuh 16,24 persen, satu-satunya sektor yang tumbuh positif sementara sektor lainya alami kontraksi, nilai ekspor pertanian 2021 sebesar Rp625,04 triliun meningkat 38,69 persen dibanding 2022, bahkan daya beli petani (NTP) terus meningkat.
"Oleh karena itu, saya sangat mensupport semua yang terjun untuk mengembangkan sektor pertanian dan kita akan sikapi secara serius, tidak hanya teori semata karna saya orang lapangan jadi saya butuh langkah konkret dari kita semua. Kalau kalian ada plan, kasih tahu saya, saya tunggu sampe 3 bulan kedepanya," tutur SYL.
Dalam acara tersebut, Mentan SYL juga sekaligus meninjau setiap booth pameran dari 30 star up yang fokus pada berbagai pengembangan sisi pertanian mulai dari budidaya, pengolahan lahan, pra panen, pasca panen dan pemasaran yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu.
Membuka ruang dan menggairahkan berkembangnya star up adalah salah satu kunci untuk melipatgandakan hasil pertanian hingga ekspor.
"Kalau begitu, ini merupakan ruang-ruang yang memiliki margin dan sangat terbuka apalagi ada star up dan lain-lain karena kedepan penggunaan digital adalah wajib untuk kita bisa kerja efektif dan cepat," kata Mentan.
Bersamaan, Chief Operating Officer Yayasan Edu Farmers Internasional, Amri Ilmma memberikan apresiasi terhadap keberhasilan sektor pertanian saat ini yang semakin berkembang pesat dan satu-satunya sektor yang menjadi tumpuan ekonomi selama pandemi. Agrinnovation Conference yang diramaikan dengan pameran startup agritech bertajuk "The Rise Of Agritech to Enhance Food Secuty", menghadirkan 30 startup agritech yang fokus pada komoditas peternakan dan pertanian yang akan memamerkan produk dan layanannya.
"Acara ini terselenggara dengan tujuan to inspire, to connect and to impower seluruh pihak yang terjun dalam sektor pertanian untuk membuka peluang hasil petani kita yang semakin besar," ucapnya.
Load more