Jakarta,tvOnenews.com - 17 tahun telah berlalu, bencana hebat berupa gempa bumi mengguncang serangkaian wilayah pantai selatan Pulau Jawa, khususnya wilayah Pantai Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat.
Tepatnya pada tanggal 17 Juli 2006, gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter (SR) berpusat sekitar 100 Kilometer (KM) dari Kota Cilacap mengguncang daratan pada pukul 15.11 WIB.
Kemudian, tak kalah kuat, gempa susulan berkekuatan 6,1 SR dan 5,5 SR kembali menggoyangkan daratan.
Getaran yang disebabkan oleh gempa tersebut juga terasa di sejumlah wilayah sekitar Pantai Pangandaran, seperti Kabupaten Ciamis (Jawa Barat), Kabupaten Bantul (DI Yogyakarta), Pacitan (Jawa Timur) bahkan hingga sebagian wilayah Surabaya (Jawa Timur).
Gelombang tsunami setinggi 2-4 meter yang menyapu wilayah Pantai Pangandaran setelah guncangan dari gempa bumi ini telah mengakibatkan 668 korban jiwa serta 65 orang dinyatakan telah hilang, menurut pencatatan data dari WHO.
Dibalik peristiwa hebat tersebut, ternyata dr Sumy Hastry Purwanti seorang Ahli Forensik nyaris kehilangan nyawa akibat dari Gempa dan Tsunami yang porak porandakan wilayah Pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Cilacap dan sekitarnya.
Seperti apa cerita pengalaman Kombes Pol dr Sumy Hastry Purwanti atau kerap disapa Dokter Hastry saat melakukan pekerjaannya membantu korban bencana Gempa Bumi dan Tsunami Pantai Pangandaran pada tahun 2006 lalu. Simak informasinya berikut ini.
Load more