Penanaman mangrove dipilih sebagai agenda utama dalam proyek sosial ini lantaran fungsi dan peran mangrove yang sangat signifikan bagi bumi. Sementara pemilihan tempat di Banten memiliki alasan bahwa daerah ini memiliki kerusakan mangrove yang cukup tinggi.
Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten, ada sebanyak 60 persen atau sekitar 2,600 hektar hutan mangrove di Banten rusak. Selain penanaman mangrove, peserta PK-199 Garda Asa juga menyumbangkan buku pelajaran dan bacaan ke Perpustakaan Saung Mangrove di Desa Lontar.
Donasi buku-buku pelajaran dan cerita anak bertujuan agar dapat membantu menghidupkan kembali perpustakaan yang ada wilayah tersebut serta meningkatkan minat baca anak-anak sekitar.
Dengan adanya koleksi baru di Perpustakaan Saung Mangrove, diharapkan anak-anak lebih antusias untuk berdiskusi dan membaca. Tidak sekadar penyerahan sumbangan buku, dalam agenda ini disisipi juga acara sharing pengalaman mengenai pendidikan dan pekerjaan.
Harapannya pengalaman pendidikan dan perjuangan yang dilalui oleh penerima beasiswa LPDP dapat menjadi inspirasi untuk anak-anak di sekitar Desa Lontar untuk meraih pendidikan tinggi.
Muhammad Ishak, ketua angkatan PK-199 LPDP, juga menyampaikan bahwa penyelenggaraan proyek sosial ini tidak lepas dari filosofi yang diusung dari nama Garda Asa atau nama angkatan PK-199. Garda Asa memiliki perhatian untuk terus menjaga asa dan harapan untuk Indonesia yang lebih baik. (Lsn)
Load more