“Karena mereka tidak punya kewajiban kepada Kraton maupun kesanggupan kepada pemerintah. Yang punya kewajiban ke pemerintah ya ikut aturan pemerintah yang punya kewajiban ke Kraton ya ikut aturan Kraton,” tutur Mbah Maridjan.
Dalam pernyataannya, Mbah Maridjan meyakini erupsi tidak akan merusak jika manusia berlaku bijak dan menjaga apa yang jadi pantangan Gunung Merapi. Justru manusia dapat membuat marah Gunung Merapi apabila merusak alamnya.
Almarhum Mbah Maridjan mengatakan pantangannya agar Gunung Merapi tidak marah, semestinya beckhoe-beckhoe tidak merusak daerah Yogyakarta.
“Terus kemudian pantangan agar Gunung Merapi tidak “marah”, itu seharusnya beckhoe-beckhoe jangan merusak daerah Jogja,” ungkapnya.
“Kalau daerah Klaten saya tidak tahu, Magelang juga tidak tahu. Kalau butuh pasir biarlah diberi pasir tapi jangan sampai jogja mengambil pasir pakai beckhoe,” lanjutnya.
Sambung Mbah Maridjan menuturkan kepada Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Magelang dan Bupati Boyolali untuk memikirkan tentang pesan yang disampaikannya tersebut.
Mbah Maridjan meyakini pengambilan pasir berlebihan dengan menggunakan backhoe akan mengundang awan panas pada saat erupsi.
Load more