Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani hingga Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana temui Menkopolhukam Mahfud MD.
Mereka tiba di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Jakarta pada Senin (20/3/2023).
Berdasarkan pantauan, Ivan Yustiavandana tiba lebih dahulu dan langsung memasuki gedung Kemenkopolhukam, disusul Sri Mulyani.
Mahfud MD sebelumnya merespons pernyataan PPATK yang menyebut bahwa aliran dana tidak wajar senilai Rp300 triliun di Kementerian Keuangan bukan merupakan korupsi.
Mahfud MD merasa heran jika aliran dana tersebut dinilai bukan korupsi atau Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Saya di sini yang di sana terus ada pernyataan, bahwa itu bukan korupsi dan bukan TPPU. Oke, itu bukan korupsi, dan bukan TPPU. Loh, tapi itu apa namanya, kalau ada belanja aneh, transaksi aneh, kok bukan korupsi? Kok bukan TPPU?" kata Mahfud MD saat memberikan keterangan pers dari Australia, sebagaimana disiarkan dalam akun Youtube Kemenko Polhukam, pada 17 Maret.
Mahfud MD mengatakan, mengenai hal tersebut dia bersama dengan Sri Mulyani akan menjelaskannya setelah tiba di Indonesia.
"Itulah nanti yang akan saya jelaskan bersama Bu Sri Mulyani tentunya dan saya enggak bisa menjelaskan dari sini, tidak boleh secara etis. Tapi itu jelas akan selesai," kata Mahfud MD.
Mahfud MD juga mengatakan, langkah yang dilakukannya dengan mengungkapkan temuan aliran dana aneh senilai Rp300 Triliun di Kemenkeu merupakan bentuk kepedulian dan semata-mata didasari semangat memerangi korupsi.
Selama ini, kata Mahfud MD, dia dan Sri Mulyani juga telah bekerja keras memberantas korupsi yang terjadi di Indonesia. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Mahfud MD mempertanyakan termasuk dalam kategori apa aliran dana tak wajar yang jumlahnya luar biasa tersebut.
"Katanya bukan korupsi, terus bukan TPPU. Terus apa? Kan sudah jelas angkanya. Angkanya sekian, engga ada namanya, itu apa? Nah, itu nanti mudah-mudahan bukan korupsi, mudah-mudahan juga bukan TPPU, gitu aja. Nanti akan jelas setelah saya pulang," ujar Mahfud MD.
Dia menegaskan masalah ini tak bisa ditutup-tutupi lagi karena masyarakat sudah makin cerdas dan kritis.(viva/muu)
Load more