Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Brigjen Krisno Halomoan Siregar mengungkap soal peredaran narkoba jenis sabu-sabu yang diketahui menggunakan bungkus teh China.
Menurut dia, pihaknya belum menemukan benang merah keterkaitan antara pengungkapan jaringan dari peredaran narkoba tersebut.
"Teh China ini merupakan packaging yang jamak ditemukan di kawasan Asia Pasifik. Kami duga keras kemasan Teh China itu adalah produk dari Myanmar," kata Krisno di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (20/3/2023).
Krisno menjelaskan sumber narkotika di dunia terbagi menjadi tiga golongan, yakni Golden Triangle, Golden Chrysant, dan Golden Peacock.
"Golden Triangle itu ada di Myanmar, Chrysant itu Afganistan, dan Peacock itu di Amerika Serikat. Jadi, hal-hal seperti ini apakah ada kaitannya dengan berikutnya? Sejauh ini belum ada," jelasnya.
Selain itu, Krisno mengatakan pihaknya sejauh ini mendata hal tersebut dengan sebuah sistem untuk analisis lebih lanjut. Namun, dia menyebutkan untuk jaringan yang sama, hal tersebut belum ditemukan hingga sekarang.
"Jadi, sejauh ini, kami belum temukan yang berikutnya, kecuali kemasannya sama," imbuhnya.(lpk)
Load more