Jakarta, tvOnenews.com - Kasus mutilasi di Indonesia kembali jadi sorotan publik, baru-baru-baru ini publik digegerkan atas penemuan jasad wanita AI (34) dengan keadaan tubuh termutilasi di Wisma Kaliurang, KM 8, Pakem, Sleman.
Diketahui, korban merupakan warga Patehan, Kraton, Jogja. Ada beberapa fakta menarik terkait kasus mutilasi di Sleman yang menewaskan wanita berinisial AI, salah satunya yaitu korban sempat menginap dengan seorang pria di Wisma Kaliurang.
Kepala Dukuh Purwodadi Kamri menyampaikan bahwa pria tersebut menyewa kamar pada Sabtu (18/3/2023).
Lalu, sang pria menjemput wanita yang diduga adalah korban AI.
"Menginap dari malam Minggu jam setengah 6 sudah sampai sana. Belum ada satu jam di situ terus pergi lagi. Datang lagi sama perempuan itu," ujar Kamri.
Polisi juga menemukan fakta baru terkait kematian korban. Hal itu disampaikan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan tubuh korban dipotong menjadi 3 bagian besar dan 62 bagian kecil.
"Pihak kedokteran sudah membuat hasil sementara bahwasanya secara tertulis pemeriksaan luarnya saja bahwasanya korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu bagian tubuh dan bagian kedua kaki. Dan juga ada beberapa potongan lain yaitu 62 potongan termasuk salah satu kaki yang sampai kelihatan tulang," kata Nuredy di Mapolda DIY, Selasa (21/3/2022).
Peti Jenazah Ayu Indrawari Korban Mutilasi Sleman. (sumber: Nuryanto)
Dijelaskan Nuredy, pihaknya sudah melakukan otopsi terhadap tubuh korban pada Senin (20/3/2023) kemarin. Namun untuk hasil secara tertulisnya baru keluar dalam waktu 3-7 hari.
Selain temuan 65 potongan tubuh, polisi juga menemukan adanya luka lain di tubuh korban. Yakni luka di bagian leher yang diduga menjadi penyebab kematian korban.
"Luka diduga akibat pemotongan di bagian leher yang mana luka tersebut sepanjang 20 cm lebar 4 cm dan kedalaman luka pada leher itu 9 cm yang mengakibatkan pendarahan yang kemudian korban meninggal dunia," ungkapnya.
Sementara itu, korban sendiri yang bernama lengkap Ayu Indrawari sudah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Senin, 20 Maret 2023 sekitar pukul 15.00 WIB.
1. Mutilasi kekasih dalam keadaan hamil
Ilustrasi mayat.
Warga dihebohkan atas kasus pembunuhan mutilasi yang terjadi di wilayah Tangerang Selatan, pada Jumat (22/4/2016).
Krishna Murti yang saat itu masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (PMJ) mengungkapkan bahwa korban mutilasi untuk menghilangkan jejak pembunuhan.
Krishna Murti juga menuturkan bahwa pelaku yang diketahui Agus alias Kusmayadi, memiliki hubungan spesial yakni menjalin hubungan kekasih dengan korban, Nur Atikah (NA).
Sang pelaku Agus bahwa telah memiliki anak dan istri di Surabaya, selama korban menjalin hubungan dengan pelaku.
Korban Nur Atikah diketahui hamil dan meminta terus untuk dinikahi.
Tak ayal, pelaku terus menerus menghindar, hingga akhirnya pelaku kesal dan membunuh korban dengan cara dicekik.
Setelah melakukan aksi keji dengan mencekik korban, pelaku lalu memutilasi korban untuk menghilangkan jejak pembunuhannya.
2. Geger penemuan mayat tanpa kepala dan tangan
Ilustrasi mayat mutilasi di hutan. (ANTARA)
Kasus mutilasi lainnya terjadi pada tahun 2011 silam di Jawa Tengah, namun nahasnya hingga saat ini belum ada juga titik terang terkait penemuan jasad perempuan tersebut.
Jasad berjenis kelamin perempuan ditemukan dalam keadaan tanpa kepala di Dusun Tapan, Desa Sepanjang, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.
Bikin merinding, jasad ini ditemukan dalam kondisi terlentang tanpa kepala. Bahkan, dua pergelangan tangannya hilang.
Adapun, polisi meyakini bahwa korban terlebih dahulu disiksa oleh pelaku sebelum dibunuh.
Karena saat ditemukan di TKP, ada barang bukti berupa kemenyan, kapur sirih, dan gambir (buah pinang).
Di kala kondisi mayat yang mengenaskan, korban saat itu ditemukan di lokasi Hutan Panjang yang sangat sepi.
3. Kasus Babe yang memutilasi anak jalanan
Sosok Baekuni alias Babeh, pelaku pembunuhan 7 pengamen. (kolase tvOnenews.com)
Tak kalah kejam dan sadis serta bikin gempar publik atas kasus Babe yang mutilasi dan lecehkan anak jalanan.
Baekuni atau kerap disapa Babe (48), Babe dikenal sebagai pelaku pembunuhan berantai disertai mutilasi dan pelecehan seksual kepada anak laki-laki.
Babe membunuh dan memutilasi jasad 8 anak jalanan yang berusia 6 tahun sampai 12 tahun.
Lebih parahnya lagi, Babe telah menghabisi 14 nyawa sejak terhitung tahun 1993 silam.
Selama bertahun-tahun, dia dengan mudah mendapatkan korban untuk pemuas hawa nafsunya, dengan dirinya bekerja sebagai seorang koordinator asongan dan anak jalanan.
Sebelum membunuh, Babe kerap menyodomi korbannya. Parahnya, salah satu korban yang ia bunuh masih sempat disodomi meski sudah menjadi mayat.
Baekuni secara sadis membunuh korban yang menolak melayaninya. Ia memotong tubuh korbannya menjadi 4 bagian dan membuang bagian tubuh korbannya ke beberapa tempat
Baekuni ditangkap pada 9 Januari 2010, tepat sehari setelah penemuan potongan tubuh dari Ardiansyah di Jembatan BKT Cakung, Jakarta Timur.
Imbas perlakuan sadisnya, pada 20 Desember 2010, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Babe.
4. Geger mayat dimutilasi temukan dalam dus di Setiabudi, 180 potongan tubuh korban
Ilustrasi korban pembunuhan. (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar)
Kasus mutilasi yang bikin gempar publik adalah kasus yang terjadi pada tahun 1981.
Kasus ini bahkan disebut sebagai pionir kasus mutilasi di Indonesia, dilansir dari berbagai sumber. Kasus ini pertama kali terungkap saat seorang pemulung menemukan dua buah dus kardus di trotoar persimpangan Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Pemulung itu dibuat kaget dengan kardus yang berisi potongan jasad manusia. Dus pertama berisi 13 potong tulang manusia dan 1 buah kepala.
Sementara dua kedua, berisi 180 potongan-potongan kecil yang terdiri dari sayatan daging dan isi perut.
Setelah dilakukan pemeriksaan, Dokter Ahli Forensik RSCM, dr. Mun'im Idris mengungkapkan bahwa ada beberapa bagian tubuh korban yang hilang.
Diantaranya, anus, kantung kencing dan pankreas. Selain memotong-motong tubuh korban, pelaku juga dengan keji menyayat dan mengelupas seluruh daging dari tulang korban.
Polisi bergerak cepat dan telah menyebar foto wajah korban dan sidik jarinya. Namun, hingga kini kasus mutilasi ini belum juga dapat terpecahkan.
5. Kasus Ryan Jombang yang memutilasi 11 korban
Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang ramai jadi perbincangan publik usai membunuh 11 orang di belakang rumah orangtuanya di Jombang, Jawa Timur. (Antara/Arief Priyono)
Siapa yang tidak mengenal sosok Ryan Jombang, namanya sangat bersejarah di dalam kasus mutilasi paling keji Indonesia pada tahun 2008 silam, ia sosok pelaku pembunuh berantai atau serial killer dan disertai mutilasi.
Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang ramai jadi perbincangan publik usai membunuh 11 orang di belakang rumah orangtuanya di Jombang, Jawa Timur.
Pria berusia 34 tahun itu tega menghabisi 21 nyawa dan memutilasinya.
Kasus ini bermula terkuak saat kasus mutilasi Heri Santoso di Jakarta, polisi bergerak cepat akhirnya terus mendalami kasus tersebut hingga menemukan 10 korban lainnya di kampungnya, di Jombang.
Terungkap dari hasil penyelidikan, ada beberapa alasan yang mendorong Ryan untuk membunuh serta memutilasi korbannya. Motif pertama adalah faktor ekonomi dan motif kedua adalah faktor cemburu.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi itu dilakukan Ryan dalam kurun waktu tahun 2006 sampai 2008.
Diketahui, kasus yang membuat Ryan tertangkap adalah ketika potongan tubuh Heri Santoso ditemukan di dekat Kebun Binatang Ragunan.
Ryan tega menghabisi nyawa Heri karena cemburu. Ia membunuh dengan cara ditusuk dan kepalanya dipukul menggunakan tongkat besi.
Sebelum akhirnya dipotong menjadi beberapa bagian. Ryan resmi dijatuhkan hukuman mati karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan disertai mutilasi pada 6 April 2009. (ind)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News
Load more