Kejari Jaksel Siapkan Tujuh Orang JPU bagi Pelaku Anak AG pada Kasus Penganiayaan Berat Terhadap David Ozora
Kejari Jaksel mengaku telah menyiapkan tujuh orang Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada perkara kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora dengan pelaku anak AG.
Jakarta, tvOnenews.com - Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) mengaku telah menyiapkan tujuh orang Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada perkara kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora dengan pelaku anak AG.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kejari Jaksel, Syarief Sulaeman Ahdi kepada awak media di Gedung Kejari Jaksel.
Menurutnya para JPU itu dipilih sesuai klasifikasi dalam kasus penanganan AG yang tercatat sebagai anak berkonflik dengan hukum.
"JPU mungkin ada sekitar tujuh orang, memang itu sebagian besar sudah memiliki sertifikasi atau kualifikasi sebagai Jaksa anak. Jadi tidak sembarangan, itu ada kualifikasi khusus untuk menjadi Jaksa anak," kata Syarief kepada awak media, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Di sisi lain, Syarief memastikan tak adanya langkah diversi terhadap pelaku anak AG pada kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora.
Menurutnya tak dapat diterapkannya langkah diversi mengingat pihak korban yakni David Ozora yang menolak.
"Jadi, memang Undang-Undang Peradilan Anak ini, ada langkah diversi. Tapi, dalam hal ini korban sudah memberikan surat yang menyatakan menolak penyelesaian perkara anak diluar proses pengadilan atau diversi," ungkap Syarief .
"Sehingga sudah tertutup, maka sudah melalui proses hukum, dan ada surat resmi sehingga sudah tertutup, sudah tidak ada lagi, kita sudah melalui proses itu. Jadi, sudah ada surat resmi, sehingga sudah kita lalui dan itu sudah kita nyatakan tidak ada diversi," sambungnya.
Selain itu, Syarief menuturkan pihaknya telah menerima berkas perkara lengkap atau P21 pelaku anak AG pada kasus penganiayaan berat terhadap David Ozora.
Kata ia usai menerima berkas perkara, pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) tengah menyempurnakan dakwaan terhadap pelaku AG.
"Mulai hari ini kami menerima yang bersangkutan sebagai anak yang berkonflik dengan hukum dan kami mempersiapkan atau menyempurnakan surat dakwaan. Dan tidak lama lagi kami akan melimpahkan perkara nya ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan," katanya. (raa/ade)
Korban pada peristiwa itu adalah Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar, yang tewas akibat luka tembak di bagian kepala.
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshar korban tewas polisi tembak polisi akan menikah dengan Polwan tahun depan, ini sosok calon istrinya...
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 1, Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq gelar kampanye akbar di Lapangan Mahakam hari ini.
Media Vietnam, The Thao 247 khawatir para pemain The Golden Star Warriors bakal mendapatkan sejumlah kerugian imbas dari penerapan Video Assistant Referee (VAR) di Piala AFF 2024.
Anak-anak pengungsi korban erupsi Lewotobi laki-laki disediakan hiburan untuk menjaga mental dan psikologi mereka oleh Kementerian Komunikasi Digital Indonesia
Terungkap AKP Ulil Ryanto Anshar yang jadi korban polisi tembak polisi di Solok Selatan, Sumbar berencana untuk menikahi kekasihnya di tahun depan. Sayangnya..
Ustaz Maulana menganjurkan saat punya utang menggunung dan rezeki masih seret bisa rutin membaca surat dalam Al Quran selain rajin mengerjakan shalat Dhuha.
Instansi Polri kembali menyulut perhatian publik usai dua anggotanya kbali terlibat aksi saling tembak menembak di lingkungan Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Media Vietnam tiba-tiba menyebut FIFA telah menerima usulan larangan Timnas Indonesia untuk melakukan naturalisasi pemain untuk skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong. Kok bisa?
Keutamaan besar shalat qabliyah Subuh datangkan pahala dan kebaikan lebih dari dunia seisinya. Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan tempat terbaik pelaksanaannya.
Dipegang polisi lain, AKP Dadang Iskandar malah terpancing emosi. Dia sampai bilang “Saya makan kau” saat menyerahkan diri buntut insiden polisi tembak polisi di Mapolres Solok Selatan Sumbar.
Load more