Kepala Dukuh Purwodadi Kamri juga mengungkapkan bahwa si pelaku mutilasi di Sleman itu melakukan pepanjangan sewa kamar wisma hingga Minggu (19/3/2023). Dia membayar uang Rp 100 ribu untuk melanjutkan proses mutilasi.
Berdasarkan keterangan Kamri, pada Minggu dini hari, lampu kamarnya masih menyala namun motornya sudah sudah lenyap dari halaman wisma.
Kecurigaan timbul setelah tidak terlihat adanya aktivitas hingga Minggu malam. Akhirnya, penjaga wisma memutuskan untuk mendobrak kamar dengan cara mencongkel jendela.
“Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil,” kata Kamri.
Dari situlah, sang penjaga wisma melihat ada jasad seorang wanita di dalam kamar mandi.
“Kelihatan lah (jasad wanita) di kamar mandi,” sambungnya.
Secarik Surat 'Maut' dari Pelaku Mutilasi di Sleman
Selain ditemukannya jenazah korban mutilasi di Sleman, pihak kepolisian juga menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan oleh sang pelaku, begini isinya:
Siapapun yg baca pesan ini tolong
Maafkan aku yg sering buat kalian jengkel
Load more