tvOnenews.com – Heru Prastio (23) ditangkap atas kasus mutilasi di Sleman yang menewaskan wanita bernama Ayu Indraswari (34). Jasad korban ditemukan dalam keadaan mengenaskan di sebuah wisma yang berada di Jalan Kaliurang KM 18, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Pelaku mutilasi di Sleman ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa siang (21/3/2023). Identitas pelaku dengan mudah diketahui, pasalnya dia sempat meninggalkan KTP saat meminjam kunci kamar kepada penjaga wisma.
Terungkap Ini Motif Kasus Mutilasi di Sleman
Sosok pria misterius pelaku mutilasi di Sleman berhasil terungkap. Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan bahwa pelaku pembunuhan Ayu Indraswari bernama Heru Prastio (23).
Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan motif dibalik pembunuhan Heru karena pelaku terjerat pinjol alias pinjaman online.
"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan sebagaimana yang disampaikan tadi untuk menguasai harta milik korban dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta. Sehingga yang bersangkutan mencari cara untuk melunasi hutang dengan mendapatkan uang secara cepat dengan melakukan pembunuhan,” ujar Nuredy pada Rabu (22/3/2023).
Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan Heru Prastio menghabisi nyawa korban dengan cara dipukul menggunakan benda tumpul di bagian belakang kepala. Korban yang tak sadarkan diri pun lalu dimutilasi dengan keji.
Berdasarkan keterangan polisi, Heru Prastio dengan tega memutilasi korban menjadi 65 bagian. Tak hanya itu, potongan tubuh korban rencananya akan dibuang ke toilet kamar mandi di wisma tersebut.
"Adapun alasan atau motif melakukan mutilasi sesuai dengan keterangan tersangka yaitu untuk menyembunyikan jejak yang mana niat yang bersangkutan adalah bagian tubuh korban akan dibuang ke septik tank atau toilet, sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, dan ransel juga kita temukan di tkp, untuk dibuang," sambung Nuredy.
Pelaku Membawa Kabur Beberapa Barang Korban
Pelaku mutilasi di Sleman memberikan pengakuan mengejutkan terkait pembunuhan Ayu indraswari. Berdasarkan penelusuran tim tvOnenews, pria ‘gondrong’ si pelaku dihujani sejumlah pertanyaan oleh polisi.
Pelaku mengatakan korban dieksekusi menggunakan pisau besar hingga cutter.
“Iya, (pakai) pisau gede, cutter dan gunting. Dimutilasinya di kamar mandi,” ujar pelaku.
Salah satunya adalah awal perkenalan pelaku dengan korban. Berdasarkan keterangan pelaku, dia bertemu dengan korban awalnya melalui Facebook. Ayu indraswari membuka jasa open BO (booking online).
Sang pelaku juga mengungkapkan pertemuan dengan Ayu indraswari bukanlah yang pertama kali. Menurut pengakuannya, dia telah 2 kali memesan jasa BO korban sebelum berujung menghabisi hingga memutilasi korban.
“(Korban) Open BO, 2 kali pesan jasa BO,” kata pelaku.
Di pertemuan kedua inilah, pelaku berujung membunuh korban. Diketahui, pelaku bertemu dengan korban melalui Facebook.
“Iya (di pertemuan kedua dibunuh), melalui aplikasi Facebook” sambungnya.
Pelaku mutilasi di Sleman juga membawa kabur sejumlah harta korban di antaranya uang sebesar Rp 230 ribu hingga motornya.
“Uangnya di dompet (korban) ada Rp 230 ribu dibawa kabur. Diambil dompet, uang Rp 230 ribu, HP dan kunci motor,” ungkapnya.
Diketahui, Ayu indraswari dan pelaku masuk ke wisma di Jalan Kaliurang pada Sabtu siang pukul 14.00 WIB. Pelaku juga bercerita sebelum memutilasi, dia sempat mengobrol dengan korban.
“Setelah masuk (ke kamar hotel), ngobrol-ngobrol sebentar,” kata pelaku.
Bermodalkan Uang Rp 60 Ribu, Heru Prastio Nekat Mutilasi Tubuh Ayu Indraswari
Diketahui, jasad Ayu Indraswari ditemukan di kamar mandi sebuah wisma di Jalan Kaliurang KM 13, Pakem, Sleman, Yogyakarta pada Minggu malam (19/3/2023). Direskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan bahwa Heru Prastio datang menyewa kamar pada Sabtu (18/3/2023) pukul 13.15 WIB.
Saat itu, si pelaku mutilasi di Sleman menyewa kamar untuk durasi 6 jam dengan harga Rp 60 ribu. Lalu, pukul 14.00 WIB, Heru Prastio keluar kamar dan menjemput seorang wanita yakni Ayu Indraswari. Kemudian setelahnya, terjadilah pembunuhan tersebut.
Diketahui, sang korban dibunuh dengan cara dipukul bagian belakang kepalanya menggunakan benda tumpul. Korban yang tak berdaya pun dimutilasi di kamar mandi.
Nuredy menambahkan, antara pelaku dan korban memang sudah saling mengenal sebelumnya. Mereka berkenalan lewat media sosial Facebook pada bulan November 2022.
Keduanya bahkan sudah beberapa kali bertemu dan berhubungan badan.
"Hubungan yang bisa kami sampaikan adalah antara tersangka dengan korban saling mengenal dengan baik dan sudah beberapa kali ketemu dan berhubungan intim," ujarnya.
Kendati demikian, saat terakhir bertemu pada Sabtu (18/3/2023) lalu, keduanya belum sempat melakukan hubungan badan. Pelaku melakukan aksi pembunuhan saat korban membuka baju.
"Hasil keterangan dari tersangka bahwasanya belum sempat dilakukan hubungan badan namun pada saat korban membuka baju dan dalam keadaan lengah langsung dipukul kepala bagian belakang kemudian lumpuh dan dilakukan eksekusi," bebernya.
Penjaga Wisma Temukan Jasad Ayu Indraswari
Kepala Dukuh Purwodadi Kamri juga mengungkapkan bahwa si pelaku mutilasi di Sleman itu melakukan pepanjangan sewa kamar wisma hingga Minggu (19/3/2023). Dia membayar uang Rp 100 ribu untuk melanjutkan proses mutilasi.
Berdasarkan keterangan Kamri, pada Minggu dini hari, lampu kamarnya masih menyala namun motornya sudah sudah lenyap dari halaman wisma.
Kecurigaan timbul setelah tidak terlihat adanya aktivitas hingga Minggu malam. Akhirnya, penjaga wisma memutuskan untuk mendobrak kamar dengan cara mencongkel jendela.
“Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil,” kata Kamri.
Dari situlah, sang penjaga wisma melihat ada jasad seorang wanita di dalam kamar mandi.
“Kelihatan lah (jasad wanita) di kamar mandi,” sambungnya.
Secarik Surat 'Maut' dari Pelaku Mutilasi di Sleman
Selain ditemukannya jenazah korban mutilasi di Sleman, pihak kepolisian juga menemukan sepucuk surat yang ditinggalkan oleh sang pelaku, begini isinya:
Siapapun yg baca pesan ini tolong
Maafkan aku yg sering buat kalian jengkel
Saya pergi dari sini
kita bisa ketemu lagi di penjara atau di Akhirat.
Maaf untuk uang biar ALLAH yg memutuskan.
Jika ada waktu dan jalan keluar akan saya lunasi dengan cara saya sendiri
Kenapa aku melakukan ini karna
aq sering berada di bawah tekanan akibat GENGSI
dan maaf untuk semua kebohonganku
Aq hanya punya waktu -+ 24 jam dengan waktu segitu aku akan memutuskan untuk menyerahkan ke polisi atau lari sebisa mungkin atau
Lari dari kehidupan ini.
(apo/buz/rka)
Load more