tvOnenews.com – Nasib Ayu Indraswari (34) berujung tragis di tangan pria ‘gondrong’ bernama Heru Prastio (23). Kasus mutilasi di Sleman ini sontak menghebohkan publik, pasalnya kondisi korban ditemukan dengan keadaan sangat mengenaskan.
Saat itu, si pelaku mutilasi di Sleman menyewa kamar untuk durasi 6 jam dengan harga Rp 60 ribu. Lalu, pukul 15.00 WIB, Heru Prastio kembali ke wisma bersama seorang wanita yakni Ayu Indraswari. Kemudian setelahnya, terjadilah pembunuhan tersebut.
Identitas Pelaku Mutilasi di Sleman, Ternyata Warga Temanggung
Diketahui, sosok dibalik pembunuhan sadis Ayu Indraswari adalah Heru Prastio (23). Pelaku mutilasi di Sleman itu sempat meninggalkan KTP saat meminjam kunci kamar kepada penjaga wisma.
Kepala Dukuh Purwodadi Kamri mengungkapkan bahwa pria itu melakukan pepanjangan sewa kamar wisma hingga Minggu (19/3/2023). Pada Minggu dini hari, lampu kamarnya masih menyala namun motornya sudah sudah lenyap dari halaman wisma.
Kecurigaan timbul setelah tidak terlihat adanya aktivitas hingga Minggu malam. Akhirnya, penjaga wisma memutuskan untuk mendobrak kamar dengan cara mencongkel jendela.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan tim tvOnenews, Heru Prastio pelaku pembunuhan Ayu indraswari adalah pria asal Temanggung, Jawa Tengah. Informasi ini diperoleh dari identitas KTP yang ditinggalkan di wisma sebelum menjemput korban.
Pelaku mutilasi di Sleman dengan mudah ditangkap di Temanggung, Jawa Tengah pada Selasa siang (21/3/2023).
Pelaku Eksekusi Ayu Indraswari di Kamar Mandi Wisma
Direskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan, sang korban mutilasi di Sleman dieksekusi dengan cara dipukul bagian belakang kepalanya menggunakan benda tumpul. Ayu Indraswari yang tak berdaya pun dimutilasi di kamar mandi.
Nuredy menambahkan, antara pelaku dan korban memang sudah saling mengenal sebelumnya. Mereka berkenalan lewat media sosial Facebook pada bulan November 2022.
Keduanya bahkan sudah beberapa kali bertemu dan berhubungan badan.
"Hubungan yang bisa kami sampaikan adalah antara tersangka dengan korban saling mengenal dengan baik dan sudah beberapa kali ketemu dan berhubungan intim," ujarnya.
Kendati demikian, saat terakhir bertemu pada Sabtu (18/3/2023) lalu, keduanya belum sempat melakukan hubungan badan. Pelaku melakukan aksi pembunuhan saat korban membuka baju.
"Hasil keterangan dari tersangka bahwasanya belum sempat dilakukan hubungan badan namun pada saat korban membuka baju dan dalam keadaan lengah langsung dipukul kepala bagian belakang kemudian lumpuh dan dilakukan eksekusi," bebernya.
Dokter Forensik Ungkap Pelaku dengan ‘Santai’ Mutilasi Tubuh Ayu Indraswari Jadi 65 Bagian
Jenazah Ayu Indraswari dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY. Hasil autopsi korban mutilasi di Sleman itu pun disampaikan oleh Dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, AKBP dr. D Aji Kadarmo.
Berdasarkan keterangannya, proses autopsi Ayu Indraswari dilakukan selama beberapa jam sejak pagi hingga siang hari.
"Kami melakukan pemeriksaan terhadap korban Ayu Indrawari, pada hari Senin tanggal 20 Maret 2023 mulai jam 6.45 pagi sampai siang hari. Setelah dilakukan pemeriksaan kemudian dilakukan pemulasaraan jenazah. Kemudian dibawa oleh keluarga untuk dimakamkan," kata Dokter forensik, Aji saat rilis kasus di Mapolda DIY pada Rabu (22/3/2023).
Aji mengungkapkan kondisi korban di sejumlah bagian tertentu saat diautopsi sudah dalam keadaan membusuk. Hal ini disebabkan karena kematian korban yang sudah lebih dari 24 jam.
"Kita sudah temukan ada pembusukan di bagian-bagian tertentu yaitu di bagian perutnya terutama dan ini sesuai dengan tempus delicti yang tadi disampaikan oleh Pak Dirkrimum bahwa ini sudah lebih dari 24 jam," sambungnya.
Tak hanya itu, Dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, AKBP dr. D Aji Kadarmo juga membeberkan bahwa kondisi kepala korban hampir terpisah dari tubuhnya.
"Sebenarnya ada lagi yang terpisah, belum belum terpisah yaitu adalah di bagian leher, setinggi leher, itu masih kita temukan ada kulit yang menggelambir di bagian belakangnya," pungkas Aji.
Pihaknya juga menemukan ada bekas kekerasan benda tumpul di bagian kepala yang bersifat melumpuhkan korban.
"Memang ada luka terbuka tersebut yaitu gunanya untuk melumpuhkan sedangkan untuk mengeksekusinya mohon maaf itu di bagian leher," urainya.
Diungkapkan Aji, kondisi Ayu Indraswari saat ditemukan telah termutilasi menjadi 65 bagian. Hal ini mengindikasikan bahwa Heru Prastio si pelaku melakukan mutilasi dengan tidak tergesa-gesa.
"Jadi ada potongan besar kecil sampai sedang ini menurut kami dilakukan tidak dengan buru-buru. Maksudnya mungkin dari pelaku dia ingin cepat tapi dalam pelaksanaannya itu dia ternyata dia memotong itu membutuhkan waktu yang cukup lama," kata Aji.
Terungkap Ini Motif Kasus Mutilasi di Sleman
Sosok pria misterius pelaku mutilasi di Sleman berhasil terungkap. Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan bahwa pelaku pembunuhan Ayu Indraswari bernama Heru Prastio (23).
Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan motif dibalik pembunuhan Heru karena pelaku terjerat pinjol alias pinjaman online.
"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan sebagaimana yang disampaikan tadi untuk menguasai harta milik korban dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta. Sehingga yang bersangkutan mencari cara untuk melunasi hutang dengan mendapatkan uang secara cepat dengan melakukan pembunuhan,” ujar Nuredy pada Rabu (22/3/2023).
Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan Heru Prastio menghabisi nyawa korban dengan cara dipukul menggunakan benda tumpul di bagian belakang kepala. Korban yang tak sadarkan diri pun lalu dimutilasi dengan keji.
Berdasarkan keterangan polisi, Heru Prastio dengan tega memutilasi korban menjadi 65 bagian. Tak hanya itu, potongan tubuh korban rencananya akan dibuang ke toilet kamar mandi di wisma tersebut.
"Adapun alasan atau motif melakukan mutilasi sesuai dengan keterangan tersangka yaitu untuk menyembunyikan jejak yang mana niat yang bersangkutan adalah bagian tubuh korban akan dibuang ke septik tank atau toilet, sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, dan ransel juga kita temukan di tkp, untuk dibuang," sambung Nuredy. (apo/biz/kmr/rka)
Load more