tvOnenews.com – Heru Prastio menjadi pelaku pembunuhan Ayu Indraswari yang terjadi di sebuah wisma yang berada di Jalan Kaliurang KM 13, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Betapa kejinya perbuatan Heru, jasad korban mutilasi di Sleman dieksekusi menjadi beberapa bagian.
Sungguh keji, pelaku bahkan mengaku berniat untuk membuang jasad Ayu Indraswari yang sudah dimutilasi ke septik tank atau toilet. Sementara tulang korban rencananya akan dibawa menggunakan ransel yang sudah disiapkan.
Aksi sadis ini diketahui secara tidak sengaja saat penjaga wisma curiga dengan kondisi kamar yang sunyi dan pelaku sudah tak terlihat di lokasi saat minggu malam.
Penjaga wisma langsung berinisiatif mencongkel jendela kecil dan mendapati jasad korban yang berada di kamar mandi.
Pelaku diketahui sudah meninggalkan wisma, sempat kembali tapi tidak masuk untuk mengecek apakah polisi sudah datang atau belum.
Setelah itu, pelaku kembali ke mess tempatnya tinggal untuk menulis sepucuk surat berisi utang dan ucapan selamat tinggal untuk korban.
Sebelum kabur, pelaku masih menyempatkan diri untuk mandi terlebih dahulu lalu melarikan diri ke wilayah Jawa Tengah.
Pelaku Mutilasi di Sleman Lakukan Hal Tak Terduga Sebelum Kabur
Fakta mencengangkan terungkap bahwa Heru Prastio sempat melakukan hal di luar nalar setelah melakukan mutilasi terhadap Ayu Indraswari. Sebelum kabur, sang pelaku sempat menyambangi sebuah warung makan.
Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pelaku mutilasi di Sleman sempat keluar sebentar di tengah proses eksekusi jasad Ayu Indraswari. Tepat pada pukul 20.30 WIB, Heru Prastio meninggalkan wisma dan pergi menuju warung makan terdekat.
Setelah selesai makan di Warmindo, pelaku yang tidak membawa uang kembali ke wisma untuk mengambil uang korban untuk membayar makanan.
“Setelah sampai di Warmindo, pelaku lupa tidak membawa uang. Kemudian, kembali lagi ke wisma dan mengambil uang milik korban. Kemudian, kembali lagi ke Warmindo. Di situ pelaku makan dan minum," kata Nuredy.
Lalu, pukul 21.00 WIB Heru Prastio menghubungi ojek online dan menuju Rumah Sakit Bethesda, di sana pelaku mengambil sepeda motor korban yang diparkir di rumah sakit tersebut.
Pelaku kembali lagi ke Warmindo menggunakan sepeda motor korban. Lalu, Heru Prastio menghubungi salah satu teman kerjanya untuk meminjam pisau.
Akan tetapi, temannya tidak memberikan pinjaman pisau. Dia pun kembali menuju ke wisma.
Pengakuan Pelaku Mutilasi di Sleman, 2 Kali Pesan Jasa Open BO Korban
Pelaku mutilasi di Sleman memberikan pengakuan mengejutkan terkait pembunuhan Ayu Indraswari. Berdasarkan penelusuran tim tvOnenews, pria ‘gondrong’ si pelaku dihujani sejumlah pertanyaan oleh polisi.
Heru Prastio mengakui korban dieksekusi menggunakan pisau besar hingga cutter.
“Iya, (pakai) pisau gede, cutter dan gunting. Dimutilasinya di kamar mandi,” ujarnya.
Selain itu, Heru Prastio membeberkan awal perkenalan dirinya dengan korban. Berdasarkan keterangan pelaku, dia bertemu dengan korban melalui Facebook. Ayu Indraswari membuka jasa open BO (booking online).
Dia juga mengungkapkan pertemuan dengan Ayu Indraswari bukan yang pertama kali. Menurut pengakuannya, dia telah 2 kali memesan jasa BO korban sebelum berujung menghabisi hingga memutilasi korban.
“(Korban) Open BO, 2 kali pesan jasa BO,” kata pelaku.
“Iya (di pertemuan kedua dibunuh), melalui aplikasi Facebook” sambungnya.
Pelaku mutilasi di Sleman juga membawa kabur sejumlah harta korban di antaranya uang sebesar Rp 230 ribu hingga motornya.
“Uangnya di dompet (korban) ada Rp 230 ribu dibawa kabur. Diambil dompet, uang Rp 230 ribu, HP dan kunci motor,” ungkapnya.
Diketahui, Ayu Indraswari dan pelaku masuk ke wisma di Jalan Kaliurang pada Sabtu siang pukul 14.00 WIB. Pelaku juga bercerita sebelum memutilasi, dia sempat mengobrol dengan korban.
“Setelah masuk (ke kamar hotel), ngobrol-ngobrol sebentar,” kata pelaku.
Terungkap Ini Motif Kasus Mutilasi di Sleman
Sosok pria misterius pelaku mutilasi di Sleman berhasil terungkap. Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan bahwa pelaku pembunuhan Ayu Indraswari bernama Heru Prastio (23).
Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan motif dibalik pembunuhan Heru karena pelaku terjerat pinjol alias pinjaman online.
"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan sebagaimana yang disampaikan tadi untuk menguasai harta milik korban dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta. Sehingga yang bersangkutan mencari cara untuk melunasi hutang dengan mendapatkan uang secara cepat dengan melakukan pembunuhan,” ujar Nuredy pada Rabu (22/3/2023).
Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengungkapkan Heru Prastio menghabisi nyawa korban dengan cara dipukul menggunakan benda tumpul di bagian belakang kepala. Korban yang tak sadarkan diri pun lalu dimutilasi dengan keji.
Berdasarkan keterangan polisi, Heru Prastio dengan tega memutilasi korban menjadi 65 bagian. Tak hanya itu, potongan tubuh korban rencananya akan dibuang ke toilet kamar mandi di wisma tersebut.
"Adapun alasan atau motif melakukan mutilasi sesuai dengan keterangan tersangka yaitu untuk menyembunyikan jejak yang mana niat yang bersangkutan adalah bagian tubuh korban akan dibuang ke septik tank atau toilet, sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, dan ransel juga kita temukan di tkp, untuk dibuang," sambung Nuredy. (apo/buz/rka)
Load more