Jakarta, tvOnenews.com – Munculnya aliran Puang Nene di Bone yang diduga aliran sesat cukup menggemparkan masyarakat Indonesia.
Aliran yang diduga termasuk aliran sesat ini mengakui bahwa pemimpinnya yang bernama Puang Nene merupakan seorang nabi dan tidak mewajibkan pengikutnya untuk sholat. Meski tidak memiliki KTP namun sang Puang Nene mengaku bahwa usianya sudah mencapai 250 tahun.
Tidak main-main, pengikut Puang Nene ini diduga telah mencapai puluhan orang. Namun di Indonesia sebenarnya aliran sesat tidak hanya muncul baru-baru ini.
Beberapa waktu belakangan telah ada beberapa aliran sesat yang juga muncul di Indonesia. Berikut ini beberapa aliran sesat yang pernah fenomenal di Indonesia.
Aliran sesat yang pernah ada di Indonesia ini tentu tidak asing di telinga banyak orang. Aliranini adalah kerajaan Salamullah pimpinan Lia Aminuddin atau Lia Eden.
Karena aliran ini Lia Eden pun menjadi kontroversial. Aliran ini bermula pada 1997 di mana Lia Eden mengaku mendapat wahyu dari malaikat Jibril, hal tersebutlah yang menjadi dasar ajarannya kala itu.
Lantas pada pertengahan tahun 2000, Lia Eden mendeklarasikan agama Salamullah. Dia secara kontroversial mengaku sebagai reinkarnasi Bunda Maria dan mendapat wahyu langsung dari Malaikat Jibril.
Tidak hanya mengklaim bahwa dirinya adalah titisan Bunda Maria, Lia Eden bahkan juga menyatakan putranya, Ahmad Mukti, sebagai Yesus Kristus. Karena dianggap sesat, Lia Eden pernah mendekam di penjara selama 2 tahun.
Di mana dirinya terkena kasus penistaan agama dan divonis bersalah pada Kamis, (29/6/2006). Sekte Kerajaan Tuhan yang telah dibentuknya terpaksa dibubarkan lantaran mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Kemudian, Lia Eden kembali ditangkap pada 15 Desember 2008 karena alasan yang sama. Pimpinan kelompok Salamullah Lia Aminuddin alias Lia Eden meninggal dunia pada Jumat 9 April 2021.
Al-Qiyadah al-Islamiyah resmi dicap sebagai aliran sesat atau sekte sesat. Adapun hal itu tercantum pada fatwa MUI terhadap aliran al-Qiyadah al-Islamiyah, dikeluarkan MUI Provinsi DIY No. B-149/MUI-DIY/FATWA/IX/2007.
Fatwa tersebut dikeluarkan setelah adanya kasus tiga warga Sedayu yang diperiksa Polisi karena menyebarkan paham al-Qiyadah al-Islamiyah yang diduga sebagai aliran sesat. Pemimpin sekaligus pendiri aliran ini adalah Ahmad Moshaddeq alias Abdussalam.
Dirinya menyatakan diri sebagai nabi atau mesias. Mantan guru di salah satu sekolah di Jakarta Barat ini harus menjalani hukuman selama 5 tahun karena dianggap melakukan penistaan agama.
Diketahui pada para pengikutnya Ahmad Moshaddeq mengaku mendapat mimpi saat melakukan puasa dan kontemplasi selama 40 hari di sebuah gunung di Kawasan Bogor. Pada mimpinya tersebut ia mengaku bertemu Malaikat Jibril dan memberikannya wahyu.
Kelompok Gerakan Fajar Nusantara atau lebih dikenal dengan nama Gafatar dinyatakan sebagai aliran sesat atau sekte sesat oleh MUI pada 2016.
Kelompok Gafatar dinyatakan sesat karena menurut MUI mereka merupakan metamorfosis dari Al-Qiyadah. Dimana, sebelumnya Al-Qiyadah telah dinyatakan sesat oleh MUI.
Adapun Gafatar juga sama dengan Al Qiyadah yakni menjadikan Ahmad Moshaddeq sebagai nabi setelah Nabi Muhammad. Gafatar diduga memiliki pengikut sekitar 20.000 anggota yang tersebar di 34 provinsi.
Adanya aliran Kerajaan Ubur-ubur di Kota Serang, Banten sempat menghebohkan masyarakat. Kelompok yang didirikan pasangan suami istri bernama Rudi dan Aisyah itu dianggap sebagai aliran sesat atau sekte sesat.
Sebagai dedengkot Kerajaan Ubur-ubur, Aisyah mengaku dirinya sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan, namun ia juga mengakui Alquran dan Allah SWT.
Kelompok yang saat ini beranggotakan delapan orang dari Jawa Tengah ini mengaku beragama Islam, namun melakukan kegiatan yang tidak lazim. Contohnya, mereka bilang Allah SWT memiliki makam (kuburan).
Tak hanya itu, Kerajaan Ubur-ubur pun menyebutkan Nabi Muhammad SAW berjenis kelamin perempuan. Bahkan yang pergi haji mencium Hajar Aswad, karena dianggap kelamin perempuan. Kabah pun bukan lah kiblatnya umat Muslim, namun tempat pemujaan berhala.
Meski tidak memiliki nama pasti, namun seorang pria bernama Mahfujianto dari Pasuruan mengaku bahwa ia mendapatkan ajaran agama langsung dari Tuhan. Lelaki yang akrab disapa Mahfud tersebut mengatakan bahwa pengalaman spiritualnya ini didapatkan usai sembuh dari suatu penyakit parah.
Sakit itu dianggap menjadi titik balik hidupnya. Ia yang sempat lumpuh kala itu mengaku dilatih langsung oleh Allah untuk berjalan. Sejak saat itu dirinya juga mengaku mulai mengenal hal-hal gaib. Setelah sembuh karena merasa dioperasi secara gaib, Mahfud lantas mendekatkan diri pada Tuhan.
Ia mendalami agama secara ototidadak dan mengaku berguru langsung pada Tuhan. Dia dan pengikutnya mengklaim dapat berkomunikasi langsung dengan Tuhan. Ia juga tidak mengakui adanya rukum Iman, Islam, maupun Al Qur’an.
Itulah 5 aliran sesat yang sempat ada di Indonesia di samping aliran Puang Nene. (Lsn)
Load more