Jakarta, tvOnenews.com - Komisi III DPR RI Fraksi PPP Arsul Sani, angkat bicara terkait kasus pembacokan yang dialami oleh mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus. Arsul Sani meminta Polri untuk segera mengungkap motif di balik peristiwa pembacokan mantan Ketua KY itu.
Dia mengatakan, kasus yang dialami mantan Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad, dikhawatirkan menjadi preseden buruk bagi Ketua KY yang baru. Selain itu, jika tak segera diungkap ke publik, insiden tersebut seolah aksi balas dendam terkait kedudukan Jaja sebagai Ketua KY periode 2018-2020.
“Motifnya perlu diungkap apakah merupakan perampokan biasa atau terkait dengan kedudukan Jaja sebagai Ketua KY periode terdahulu,” ujar Arsul Sani saat dihubungi, Rabu (29/3/2023).
Untuk itu, Wakil Ketua MPR ini mendesak Polri serius dalam melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Arsul menambahkan, Komisi III DPR RI juga akan mengawasi kinerja Polri dalam mengungkapkan kasus pembacokan yang melibatkan anak mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad.
“Jadi Komisi III akan memberikan atensi khusus dengan memonitor penyelidikan Polisi atas kasus ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Arsul juga menaruh harapan kepada Jaja dan anaknya untuk lekas pulih dan kembali sehat.
Diberitakan sebelumnya, Mantan Ketua KY atau Komisi Yudisial, Jaja Ahmad Jayus dan putrinya jadi korban pembacokan oleh orang tidak dikenal (OTK) di Komplek GBA, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Selasa (28/3/2023).
Kapolresta Bandung Kombes Pol. Kusworo Wibowo menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada selasa sore di kediaman korban.
“Diketahui terjadi pada pukul 15.00 WIB,” katanya. Mantan Ketua KY periode 2018-2020 itu mengalami luka di bagian leher hingga harus dibawa ke Rumah Sakit Mayapada Kota Bandung.
Rumah tinggal Jaja Ahmad Jayus itu langsung dipasang garis polisi menyusul peristiwa pembacokan tersebut. (saa/mii)
Load more