Lebih jauh dia mengatakan, Pertamina membutuhkan pimpinan yang dapat menggerakan semua potensi SDM untuk mengamankan aset yang dikelola.
Termasuk juga mampu berkoordinasi dengan aparat keamanan dalam mengamankan wilayah kerja Pertamina.
"Hal ini penting karena wilayah kerja dan fasilitas produksi Pertamina adalah obyek vital negara, aset strategis nasional," ujar dia.
Mulyanto mengaku prihatin dalam waktu kurang dari dua bulan terjadi tiga kali ledakan dan kebakaran beruntun di fasiltas strategis BBM Pertamina.
Diketahui, sebelumnya terjadi ledakan di Terminal BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. Disusul terjadinya kebakaran di kapal angkut BBM Pertamina di Mataram.
Kemudian sekarang terjadi lagi ledakan di kilang minyak Pertamina Dumai, Riau.
"Menjelang hari raya Idul Fitri dan di tahun politik, ledakan yang terjadi pada obyek vital negara yang strategis dan terjadi secara beruntun adalah hal yang tidak biasa. Jangan dianggap remeh," tegas Mulyanto. (rpi/ebs)
Load more