tvOnenews.com - Kasus pembunuhan berantai dengan modus dukun pengganda uang bikin gempar publik belakangan ini, pelakunya adalah Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45), warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Dalam pengembangan kasus yang dilakukan kepolisian di Banjarnegara, ditemukan 10 jasad korban yang terkubur di jalan setapak yang merupakan merupakan lahan milik Mbah Slamet.
Para korban dikuburkan berdekatan di lokasi yang berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah tersangka. Saat dilakukan penggalian oleh Tim Sar gabungan Banjarnegara, kondisi jenazah saat ditemukan sebagian sudah berupa tulang belulang dan tidak dapat dikenali.
Jenazah yang ditemukan rata-rata dikubur di kedalaman 1 meter, bahkan ada beberapa jenazah yang dikuburkan bersama satu lubang.
Dengan ditemukannya 10 jasad tersebut, maka total korban aksi biadab sang Dukun dalam kasus pembunuhan berantai ini menjadi 11 orang, dimana satu korban diantaranya telah teridentifikasi.
Tak hanya kasus Mbah Slamet Banjarnegara sang dukun pengganda uang, Setidaknya 6 kasus serupa dengan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet.
1. Kasus Ryan Jombang yang mutilasi 11 korban
Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang ramai jadi perbincangan publik usai membunuh 11 orang di belakang rumah orangtuanya di Jombang, Jawa Timur. (Antara/Arief Priyono)
Siapa yang tidak mengenal sosok Ryan Jombang, namanya sangat bersejarah di dalam kasus mutilasi paling keji Indonesia pada tahun 2008 silam, ia sosok pelaku pembunuh berantai atau serial killer dan disertai mutilasi.
Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang ramai jadi perbincangan publik usai membunuh 11 orang di belakang rumah orangtuanya di Jombang, Jawa Timur.
Pria berusia 34 tahun itu tega menghabisi 21 nyawa dan memutilasinya.
Kasus ini bermula terkuak saat kasus mutilasi Heri Santoso di Jakarta, polisi bergerak cepat akhirnya terus mendalami kasus tersebut hingga menemukan 10 korban lainnya di kampungnya, di Jombang.
Terungkap dari hasil penyelidikan, ada beberapa alasan yang mendorong Ryan untuk membunuh serta memutilasi korbannya. Motif pertama adalah faktor ekonomi dan motif kedua adalah faktor cemburu.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi itu dilakukan Ryan dalam kurun waktu tahun 2006 sampai 2008.
Diketahui, kasus yang membuat Ryan tertangkap adalah ketika potongan tubuh Heri Santoso ditemukan di dekat Kebun Binatang Ragunan.
Ryan Jombang tega menghabisi nyawa Heri Santoso karena cemburu. Ia membunuh dengan cara ditusuk dan kepalanya dipukul menggunakan tongkat besi.
Sebelum akhirnya dipotong menjadi beberapa bagian. Ryan resmi dijatuhkan hukuman mati karena terbukti bersalah melakukan pembunuhan disertai mutilasi pada 6 April 2009.
2. Pembunuhan ibu dan anak di Subang
Korban kasus pembunuhan di Subang, Amalia dan Tuti. (kolase tvOnenews.com)
Salah satu kasus yang menyita perhatian adalah kasus pembunuhan di Subang yang menewaskan ibu dan anak yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Kasus pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu hingga saat ini masih belum terungkap.
Sejumlah saksi sudah diperiksa guna menungkap kasus pembunuhan itu.
Namun, faktanya, hingga saat ini kasus tersebut belum bisa diungkap, terutama soal sosok siapa pelaku yang menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.
3. Pembunuhan di Way Kanan
Sosok Erwin, pelaku pembunuhan satu keluarga di Way Kanan, Lampung, (istimewa)
Tak kalah sadis dengan pembunuhan berantai yang dilakukan Mbah Slamet Banjarnegara, sebuah tragedi serupa pernah terjadi di Way Kanan, Provinsi Lampung.
Tragedi pembunuhan berantai di Way Kanan, Lampung itu memakan korban 5 orang yang terdiri dari satu keluarga.
Adapun kelima korban itu adalah Ayah, ibu tiri, kakak kandung, keponakan, dan adik tiri pelaku.
Ya, pelakunya adalah Erwin (40) yang merupakan anggota keluarga para korban.
Kejadian yang terjadi pada Oktober 2021 itu baru terungkap pada satu tahun kemudian.
Saat itu, empat korban dihabisi oleh Erwin secara bersamaan dan jasadnya dibuang ke septic tank.
Adapun Erwin dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
4. Kasus Babe sang "penjagal" anak jalanan
Tak kalah kejam dan sadis serta bikin gempar publik atas kasus Babe yang mutilasi dan lecehkan anak jalanan.
Baekuni atau kerap disapa Babe (48), Babe dikenal sebagai pelaku pembunuhan berantai disertai mutilasi dan pelecehan seksual kepada anak laki-laki.
Babe membunuh dan memutilasi jasad 8 anak jalanan yang berusia 6 tahun sampai 12 tahun.
Lebih parahnya lagi, Babe telah menghabisi 14 nyawa sejak terhitung tahun 1993 silam.
Selama bertahun-tahun, dia dengan mudah mendapatkan korban untuk pemuas hawa nafsunya, dengan dirinya bekerja sebagai seorang koordinator asongan dan anak jalanan.
Sebelum membunuh, Babe kerap menyodomi korbannya. Parahnya, salah satu korban yang ia bunuh masih sempat disodomi meski sudah menjadi mayat.
Baekuni secara sadis membunuh korban yang menolak melayaninya. Ia memotong tubuh korbannya menjadi 4 bagian dan membuang bagian tubuh korbannya ke beberapa tempat
Baekuni ditangkap pada 9 Januari 2010, tepat sehari setelah penemuan potongan tubuh dari Ardiansyah di Jembatan BKT Cakung, Jakarta Timur.
Imbas perlakuan sadisnya, pada 20 Desember 2010, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menjatuhkan vonis hukuman mati terhadap Babe.
5. Dukun Asep
Kasus pembunuhan berantai yang serupa dengan kasus Mbah Mbah Slamet sang dukun pengganda uang yakni pernah terjadi pada tahun 2007.
Saat itu, seorang yang berprofesi sebagai dukun bernama Tubagus Yusuf Maulana atau Dukun Asep menghabisi korban yang merupakan kliennya.
Asep Dukun menghabisi 8 kliennya dengan cara melakukan upacara ritual dan memberikan minuman beracun.
Saat itu, Asep meminta uang sebesar Rp20 juta sebagai syarat kalau mau uang tersebut berlipat ganda jumlahnya.
Bukannya malah mendapat uang dengan jumlah yang lebih besar, para kliennya itu justru dihabisi dengan cara diberi racun.
Adapun Dukun Asep divonis hukuman mati oleh Pengadilan Rangkasbitung pada 10 Maret 2008.
Pada tahun dia divonis, ia juga tak lama kemudian langsung dieksekusi (dihukum mati).
6. Pembunuhan berantai Wowon dan Duloh di Cianjur
Tersangka pembunuhan berantai di Bekasi Cianjur, Wowon Erawan dan Duloh Solihin, Senin (6/2/2023).
Kasus pembunuhan berantai yang bikin geger publik pada awal tahun 2023 yang dilakukan Wowon dan Duloh.
Kasus pembunuhan berantai yang didalangi oleh pria paruh baya di Cianjur, Jawa Barat. Menewaskan korban hingga berjumlah 9 orang.
Kasus ini berawal dari Polisi mengamankan TKP rumah keluarga yang keracunan di Bekasi, 3 diantaranya tewas.
Tak lama berselang, Tim Gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi akhirnya berhasil membekuk Wowon Erawan alias Aki pelaku pembunuhan yang tak lain adalah keluarga korban sendiri.
Wowon diringkus di rumahnya di Cianjur, Jawa Barat pada selasa dini hari (17 Januari 2023). Pihak kepolisian juga meringkus Partner In Crime Wowon yakni Solihin alias Duloh di lokasi berbeda di Cianjur.
Kedua pelaku ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus keracunan 5 orang sekeluarga, yang menewaskan tiga orang di Bekasi, Jawa Barat.
Selain keduanya, Dede salah satu korban keracunan yang selamat ternyata bagian dari komplotan Wowon dan Duloh, yang turut ditetapkan sebagai tersangka.
Pihak kepolisian telah meringkus tiga tersangka pembunuhan berantai di Cianjur-Bekasi yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Dulah (63), dan Dede alias Solehudin (35). (abs/ind)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com dengan mengunjungi Google News
Load more