Jakarta, tvOnenews.com - Kasus penggandaan uang yang dilakukan Mbah Slamet warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, Jawa Tengah, juga melibatkan rekanya yang berinisial BS dalam mempromosikan jasanya lewat media sosial.
Menurut keterangan Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto, BS berperan dalam memasarkan jasa penggandaan uang yang dilakukan Mbah Slamet, dengan menggunakan media sosial Facebook.
"Mengaploud ke Facebook dimana isi iklanya menuliskan bahwa Mbah Slamet ini memiliki kemampuan untuk menggandakan uang, sehingga banyak korban yang tertarik," Jelas Kapolres Banjarnegara saat melakukan konpersi press di TKP bersama Mbah Slamet.
AKBP Hendri Yulianto menambahkan, jika postingan yang diunggah BS telah dilakukan sejak satu tahun lalu dan ini berkorelasi dengan korban-korban yang ditemukan sudah berbentuk tulang belulang.
"Postinganya sudah satu tahun, sudah saya interograsi jadi postinganya sudah satu tahun yang lalu," tambahnya.
Lebih lanjut Kapolres Banjarnegara mengungkapkan, jika peran BS sebatas membuat iklan di media sosial dan mempertemukan korban dan tidak ikut melakukan pembunuhan.
"Nah BS inilah yang mempertemukan korban dan Mbah Slamet, sehingga habis itu selesai, jadi peran dan tugas dari pada BS ini hanya mempertemukan saja," Jelasnya lagi.
Hal senada juga diungkap tersangka, Mbah Surip, jika BS hanya mengantar korban dan tidak mengetahui perihal pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet selama ini.
"Kalau saya ada rencana membunuh orang dia (BS,red) ga tahu," Ungkap Mbah Slamet saat hadir di TKP bersama jajaran Polres dan Polsek Banjarnegara, Jawa Tengah.
Namun, meski BS tidak mengetahui pembunuhan terhadap korban, Kaplres Banjarnegara menyatakan jika BS tetap turut serta dalam pembunuhan tersebut.
"Jelas otomatis pasalnya turut serta ya yang nanti dikenakan oleh BS." Uangkapnya.
Hingga kemarin, Selasa (4/3/2023) sebanyak 12 korbann telah berhasil dievakuasi dari kebun milik Mbah Slamet yang dijadikan tempat eksekusi dan penguburan korban.
"Hari ini Selasa (4/4/2023) ini telah ditemukan lagi dua jenazah, sehingga total ada 12 jenazah dukun pengganda uang mbah Slamet," katanya saat menggelar konferensi pers di lokasi penguburan jenazah korban, Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023) sore.
Sementara, terkait hasil otopsi terhadap 10 jenazah yang ditemukan sebelumnya, dia mengatakan pihaknya hingga saat ini belum menerima hasilnya karena hal itu merupakan bagian dari proses penyidikan dan pemberkasan yang harus masuk dalam berkas perkara.
"Sehingga nanti akan kami pelajari karena dalam sidang akan dibuka juga hasil autopsi itu," jelasnya.
Lebih Lanjut Kapolres mengatakan, jika para korban dikuburkan berdekatan di lokasi yang hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari rumah tersangka. Saat dilakukan penggalian oleh Tim Sar gabungan Banjarnegara, kondisi jenazah saat ditemukan sebagian sudah berupa tulang belulang dan tidak dapat dikenali. Jenazah yang ditemukan rata-rata dikubur di kedalaman 1 meter, bahkan ada beberapa jenazah yang dikuburkan bersama satu lubang. (mii)
Load more