Paryanto, salah satu korban pembunuhan Mbah Slamet dengan motif penggandaan uang rupanya sempat mengirimkan voice note kepada anaknya untuk memantaunya.
Dalam rekaman yang diterima tim tvOnenews, Paryanto membeberkan kejadian sebelum akhirnya ia meregang nyawa akibat diracuni oleh Mbah Slamet atau Slamet Tohari. Ia terlihat mengirimkan voice note kepada anaknya secara bisik-bisik.
Sang anak yang khawatir akan terjadi hal buruk kepada ayahnya meminta untuk dikirim lokasi tempat ayahnya berada.
"Tau kalau di-sharelock. Ini rumah orangtuanya atau rumahnya juga sama lah, takutnya kenapa-kenapa ayahnya gitu loh. Tau lokasinya dimana, ini lokasinya di rumahnya dia gitu loh. Masih satu kampung, ini rumah orangtuanya sekitar 100 meter baru rumahnya dia sama aja, namanya Pak Slamet," ucap Paryanto dalam rekaman voice note tersebut sambil berbisik-bisik.
Paryanto mengatakan sudah memiliki perasaan tak enak setelah datang ke kediaman Mbak Slamet. Hal itu ia ceritakan pula kepada sang anak.
"Ya sih ini intinya cuma waspada aja. Iya dia sih pernah ngasih ayah seratus lebih. Cuma ini buat waspada aja, takutnya kan ayah enggak punya temen, enggak punya asisten, enggak punya ajudan, enggak punya rekan-rekan orang yang ayah percaya lagi."
"Pokoknya ayah sedikit ngeri gitu loh apalagi tadi di hutan ayah enggak sadar ayahnya ngantuk mulu habis minum pocari sweat tidur lagi tidur lagi sampe ayah bersila nih sambil nunggu. Eh ayah langsung tidur di bawah kan aneh," jelas Paryanto.
Ia juga mengatakan kondisinya yang seperti orang mabok setelah diberi minum dan berada di rumah orangtua Slamet.
"Kayak orang mabok, ini mabok nih kayak orang gila. Ya sudah ya mudah-mudahan selamet sampai tujuan dan sukses," tutup Paryanto kepada anaknya.
Tak hanya rekaman voice note, pesan teks terakhir Paryanto dengan anaknya pun ikut tersebar luas.
Load more