tvOnenews.com – Kasus serial killer Mbah Slamet alias Slamet Tohari (45) si penipu bermodus dukun pengganda uang menggegerkan publik, 11 orang korbannya tewas diracun. Ternyata modus ini bukanlah kali pertama, peristiwa serupa juga terjadi sebelumnya. Dimas Kanjeng Taat Pribadi pernah dianggap sebagai dukun sakti yang bisa memberi kekayaan.
Jumlah pengikut Dimas pun tak sedikit yakni mencapai 23 ribu orang. Mereka termakan tipu daya si dukun palsu yang mengaku sakti dan mampu memunculkan sesuatu secara gaib, mulai dari uang miliaran rupiah hingga motor.
‘Kesaktian’ Dimas Kanjeng Taat Pribadi Munculkan Uang hingga Motor Mahal
Salah satu ‘santri’ asal Jember, Jawa Timur bernama Muslih menceritakan bahwa Dimas Kanjeng Taat Pribadi pernah memunculkan motor Honda CBR. Motor tersebut dibuah seolah muncul tiba-tiba di ruang tengah rumah Dimas Kanjeng.
Muslih membeberkan detailnya bahwa motor tersebut muncul setelah para santri membaca salawat nariyah. Lampu ruangan sempat dimatikan 3 menit dan muncul bau wangi. Setelahnya, terlihat motor CBR terpajang saat lampu dinyalakan.
Tak hanya itu, Dimas Kanjeng Taat Pribadi juga kerap ‘memunculkan’ makanan dan buah-buahan kepada para santri di Padepokan miliknya yang berlokasi di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur.
Pengikut lainnya mengatakan bahwa salah satu tipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi yakni memunculkan 2 koper berisi uang di teras rumah korban, Marwah Daud Ibrahim, yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Seolah dibawa oleh jin, koper tersebut ternyata ditaruh secara diam-diam oleh santri kepercayaan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
Selain koper berisi uang, Dimas yang menyebut Padepokannya sebagai ‘bank gaib’ juga unjuk gigi memunculkan uang dari tangan. Dalam cuplikan video viral yang beredar, tampak tangan Dimas Kanjeng ke belakang lalu mengeluarkan segepok uang. Terlihat juga tumpukan uang yang menggunung.
Video lainnya, Dimas Kanjeng terlihat duduk dan sesekali meraba bagian belakangnya. Lalu, dia mengeluarkan segepok uang dari punggungnya. Namun, saat itu para pengikutnya dilarang berdiri di belakangnya.
Dimas Kanjeng Menghabisi Nyawa 2 Pengikut Setianya
Selain menipu, Dimas juga dengan tega membunuh 2 bekas anak buahnya yaitu Ismail Hidayah dan Abdul Ghani.
Keduanya dibunuh karena alasan takut praktik penipuan penggandaan uang terbongkar. Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Taufik Herdiansyah mengungkapkan bahwa kedua bekas santrinya dituduh menjelekkan sosok Dimas.
“Keduanya disebut selalu menjelek-jelekkan Padepokan Dimas Kanjeng,” ujar Taufik.
Diketahui Ismail dibunuh pada 2 Februari 2015, sedangkan Abdul Ghani dibunuh di ruangan tim pelindung Padepokan Dimas pada 13 April 2016.
Abdul Ghani dibunuh dengan keji yakni dipukul, dijerat hingga dibekap. Bahkan, jenazah korban juga dibuang di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah demi menghilangkan jejak. Jasad korban ditemukan 2 hari kemudian, mengambang di waduk.
Semua perbuatan keji itu diketahui dan direncakan oleh Dimas Kanjeng.
“Adapun perencanaan, strategi, dan eksekutor pembunuh terhadap kedua korban adalah orang yang masuk struktur tim pelindung padepokan,” pungkas Taufik.
Atas perbuatan kejinya itu, Dimas divonis 18 tahun penjara oleh pengadilan negeri Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. (rka)
Load more