Ternyata, pada mulanya ilmu minyak bintang dipelajari agar penggunanya dapat bertahan sekaligus menyerang musuh.
Pada masa lampau, masih sering terjadi perang antar suku sehingga berkembanglah ilmu minyak bintang yang dipakai selama peperangan.
Minyak bintang dapat diperoleh dengan cara dibeli (temaai) sebesar 5 sampai 10 antang.
Harga tersebut tentu sangat besar pada kala itu sehingga hanya sedikit yang memilikinya dan bukan sembarangan orang yang bisa mendapatkan minyak bintang.
Uniknya, orang yang mempelajari ilmu minyak bintang biasanya akan berkurang minatnya untuk mempelajari ilmu lainnya.
Konon kesaktian ilmu minyak bintang ini sampai disebut-sebut dapat menghidupkan pemiliknya yang telah terbunuh.
Pemiliknya yang sudah tewas konon akan bangkit kembali seiring dengan kemunculan bintang-bintang di langit.
Pemakaian ilmu bintang ini adalah dengan meminum beberapa tetes pada malam hari dan sudah cukup untuk bertahan seumur hidup.
Sayangnya, minyak bintang hanya dapat menolong nyawa pemiliknya dan tidak berlaku untuk orang lain.
Selain itu, minyak bintang tidak akan bergun jika pemiliknya meninggal dalam kondisi organ tubuh terpotong-potong dan dikuburkan secara terpisah.
Dari sisi fungsi sosial, ilmu minyak bintang pada masa lalu berguna sebagai penambah semangat selama terjadinya perang suku. (far/mii/ree)
Load more