LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Mbah Slamet, Dukun dengan Modus Penggandaan Dana
Sumber :
  • Tim tvOne/Ronaldo Bramantyo

Hasil Labfor Korban Dukun Mbah Slamet: 12 Korban Postif Mengandung Sianida, Hanya Butuh 5 Menit Korban Meninggal

Kabid Labfor Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Slamet Iswanto mengungkapkan hasil dari uji laboratorium 12 korban yang dibunuh oleh Slamet Toahri atau Mbah Slamet

Jumat, 7 April 2023 - 13:57 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kabid Labfor Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Slamet Iswanto mengungkap hasil uji laboratorium 12 korban yang dibunuh oleh Slamet Toahri atau Mbah Slamet.

Diketahui, Mbah Slamet merupakan dukun asal Banjarnegara yang menggunakan modus penggandaan uang untuk membunuh korbannya.

Berdasarkan pemeriksaan, Mbah Slamet membunuh korbannya dengan sianida. Hal itu semakin diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa dua butir apotas yang mengandung potasium sianida, dan tablet klonidin atau obat antihipertensi yang memiliki efek kantuk.

Kombes Pol Slamet Iswanto mengatakan, racun sianida memiliki efek yang cepat dan mampu merusak sel-sel dalam tubuh manusia dengan rentan waktu 1 sampai 5 menit saja. Apalagi jika ditelah dalam jumlah yang banyak maka korban akan meninggal dalam waktu 5 menit.

Baca Juga :

Artikel

"Sianida adalah senyawa beracun dapat menyebabkan kematian pada sel-sel tubuh ketika tertelan. Sedangkan, klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral. Dua belas korban itu positif mengandung sianida. Jadi bisa diambil kesimpulan korban meninggal karena sianida," ujar Kombes Pol Slamet, Jumat (7/4/2023).

Dalam melancarkan rencananya, kedua pelaku menggunakan dua zat itu untuk ritual penggandaan uang. Korban diminta untuk menelan kedua zat itu.

"Penggunaan dua jenis pil itu merupakan modus dari pelaku," jelasnya.

Terkait upaya scientific crime investigation yang dilakukan Polda Jateng, Kombes Pol Slamet Iswanto mengatakan pihaknya mulai melakukan identifikasi jenazah tersebut di Polres Banjarnegara pada Selasa (4/4/2023), dan hingga kini proses masih terus berlangsung.

Pengakuan Sang Istri Mbah Slamet

Sanem, istri Slamet Tohari atau Mbah Slamet dukun dengan modus penggandaan uang yang membunuh korbannya, mengungkapkan sifat dari suaminya itu.

Diketahui, baru-baru ini kasus pembunuhan 11 korban menjadi topik pembicaraan hangat. 11 korban tersebut dilkubur oleh Mbah Slamet di kebun miliknya. Bahkan ada beberapa korban yang dikuburkan dalam satu lubang.

Hal itu diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Banjarnegara, AKP Bintiro Thio Pratama. 

"Hari ini kami kembali melakukan penggalian di lokasi yang sama dengan lokasi kemarin. Di lahan milik pelaku ST,” kata AKP Bintoro saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (03/04/2023). 

Artikel

Dalam pengakuannya, Sanem mengatakan ia telah diterlantarkan oleh Mbah Slamet selama satu tahun.

Bahkan ia pun mengaku tidak mengetahui pekerjaan suaminya selama ini. Yang ia tau hanyalah suaminya bekerja di jalanan.

"Sudah satu tahun ini malah saya ditelantarkan sama suami," kata Sanem, mengutip dari VIVA pada Rabu (5/4/2023).

"Pekerjaan tidak jelas. Setahu saya bekerjanya di jalanan. Jadi aktivitasnya apa saya tidak tahu," sambungnya.

Sanem mengungkapkan bahwa selama ini suaminya memang kerap menerima tamu. Namun ia mengaku tidak mengetahui apa pembicaraan dan tujuan para tamu yang datang.

"Kalau ada tamu saya hanya membuatkan minum. Tidak ikut ngobrol. Jadi memang ada beberapa tamu suami datang ke rumah," ungkapnya.

Pesan Terakhir Salah Satu Korban Mbah Slamet

Paryanto, salah satu korban pembunuhan Mbah Slamet dengan motif penggandaan uang rupanya sempat mengirimkan voice note kepada anaknya untuk memantaunya.

Dalam rekaman yang diterima tim tvOnenews, Paryanto membeberkan kejadian sebelum akhirnya ia meregang nyawa akibat diracuni oleh Mbah Slamet atau Slamet Tohari. Ia terlihat mengirimkan voice note kepada anaknya secara bisik-bisik.

Sang anak yang khawatir akan terjadi hal buruk kepada ayahnya meminta untuk dikirim lokasi tempat ayahnya berada.

"Tau kalau di-sharelock. Ini rumah orangtuanya atau rumahnya juga sama lah, takutnya kenapa-kenapa ayahnya gitu loh. Tau lokasinya dimana, ini lokasinya di rumahnya dia gitu loh. Masih satu kampung, ini rumah orangtuanya sekitar 100 meter baru rumahnya dia sama aja, namanya Pak Slamet," ucap Paryanto dalam rekaman voice note tersebut sambil berbisik-bisik.

Makam Paryanto, salah satu korban Mbah Slamet

Paryanto mengatakan sudah memiliki perasaan tak enak setelah datang ke kediaman Mbak Slamet. Hal itu ia ceritakan pula kepada sang anak.

"Ya sih ini intinya cuma waspada aja. Iya dia sih pernah ngasih ayah seratus lebih. Cuma ini buat waspada aja, takutnya kan ayah enggak punya temen, enggak punya asisten, enggak punya ajudan, enggak punya rekan-rekan orang yang ayah percaya lagi."

"Pokoknya ayah sedikit ngeri gitu loh apalagi tadi di hutan ayah enggak sadar ayahnya ngantuk mulu habis minum pocari sweat tidur lagi tidur lagi sampe ayah bersila nih sambil nunggu. Eh ayah langsung tidur di bawah kan aneh," jelas Paryanto.

Ia juga mengatakan kondisinya yang seperti orang mabok setelah diberi minum dan berada di rumah orangtua Slamet.

"Kayak orang mabok, ini mabok nih kayak orang gila. Ya sudah ya mudah-mudahan selamet sampai tujuan dan sukses," tutup Paryanto kepada anaknya.

Tak hanya rekaman voice note, pesan teks terakhir Paryanto dengan anaknya pun ikut tersebar luas.

"Ini dirmh y pak slamet bwt jaga2 klo umur ayah pendek. misak ayah g ada kabar smpe hr minggu lsg aja dime lokassi bersama aparat. Glydass tau koq rumah y," tulis Paryanto.

Kronologi Awal Terungkapnya Kasus

Pembunuhan keji yang dilakukan oleh Mbah Slamet ini terungkap setelah salah satu keluarga korban yang mencari keberadaan salah satu korban PO (53).

PO diketahui merupakan warga Kecamatan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. 

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan awal mulanya pihak kepolisian mendapatkan laporan pengaduan orang hilang dari anak PO yakni GE pada Senin (27/3/2023). 

Makam Paryanto, salah satu korban Mbah Slamet

GE mengatakan ayahnya tidak dapat dihubungi dan sejak tiga hari keluarga tidak mengetahui keberadaan korban.

"Pada bulan Juli GE diajak ayahnya untuk bertemu dengan temannya yang berada di Banjarnegara, dimana pada saat itu ia bersama dengan ayahnya berangkat dari terminal Jalur Sukabumi dengan menaiki bus menuju Wonosobo," kata AKBP Hendri Yulianto pada Senin (03/4/2023).

"Sesampainya di daerah Wonosobo kemudian turun di pinggir jalan lalu bertemu dengan seorang yang selanjutnya diketahui bernama mbah Slamet, lalu diajak ke rumahnya di Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara," sambungnya.

Setelah sampai di rumah Mbah Slamet, korban diiming-imingi mengikuti penggandaan uang yang dilakukan korban.

Karena merasa penasaran, korban pada Kamis (23/3/2023) kembali ke Banjarnegara sendiri.

“Saat itu korban melakukan komunikasi dengan anaknya yang lain berinisial SL melalui pesan WhatsApp, yang isinya berupa share lokasi dan mengirimkan posisinya,” lanjut Kapolres. 

Dalam menjalankan aksinya, rupanya Mbah Slamet dibantu oleh BS yang merupakan warga Pekalongan.

Sebelum membunuh korban, pelaku mengaku semoat mengajak korban untuk melakukan ritual penggandaan uang.

“Pelaku mengajak korban ke satu lokasi untuk melakukan ritual. Agar prosesi ritual penggandaan uang berhasil, tersangka pun mengatakan ke korban agar tidak mengantuk dan memberikan minuman yang telah dicampuri racun potas,” ungkapnya.

Setelah nyawa korban melayang, Mbah Slamet menguburkan jasadnya di jalan setapak menuju hutan yang ada di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. 

"Saat itu minuman yang diberikan pada korban sudah dicampuri dengan potas, sehingga saat berada di lokasi, korban yang meminum langsung meninggal dunia,” jelasnya.

Pengakuan Mbah Slamet

Dalam keterangannya, Mbah Slamet sudah mendapatkan uang dari korban Rp70 juta. Uang tersebut didapatkan secara bertahap dengan menjanjikan uang Rp50 juta bisa digandakan menjadi Rp5 milar.

Artikel

“Total uang yang saya terima mencapai Rp 70 juta, dan saya menjanjikan bisa digandakan sampai Rp 5 miliar,” kata Slamet.

Atas perbuatannya itu, Mbah Slamet dijerat dengan pasal 340 KUHP, tentang pembunuhan berencana dengan ancaman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun. 

Motif dan Isi Facebook

Berdasarkan keterangan Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto saat melakukan praktek perdukunan tersebut tersangka ST tidaklah seorang diri. 

Mbah Slamet menjalankan aksinya dibantu tersangka lain berinisial BS seorang warga Pekalongan, Jawa Tengah. 

BS yang merupakan teman tersangka bertugas mengiklankan dan mencari target korban melalui halaman media sosial Facebook miliknya. 

“Mbah Slamet ini punya tangan kanan namanya BS, satu tahun yang lalu BS ini mengupload ke Facebook isinya bahwa ST ini adalah orang pintar yang bisa menggandakan uang,” ujar Kapolres saat gelar perkara di Mapolres Banjarnegara, Senin (03/04/23).

Setelah menemukan target, BS kemudian bertugas mempertemukan korban dengan tersangka dengan iming-iming penggandaan uang hingga miliaran rupiah. 

“BS ini mempertemukan korban PO dengan mbah Slamet, dari situ lah akhirnya korban tertarik memberikan uang, mahar berkali-kali tapi harapan pengandaan uang tidak didapatkan,” tambahnya. 

Lantaran kesal terus menerus ditagih oleh korban, tersangka pun akhirnya membunuh korban dengan cara memberikan minuman yang telah dicampur racun potas saat ritual penggandaan uang dijalan setapak menuju hutan. 

“Lama kelamaan korban terus menagih hasil penggandaan uangnya, akhirnya Slamet ini kesal akhirnya dilakukan pembunuhan dengan cara memberikan minuman isinya potas, akhirnya meninggal dan dikuburkan dijalan setapak di daerah Wanayasa,” ungkapnya. 

Hingga kini pihak kepolisian terus mengembangkan kasus pembunuhan yang melibatkan tersangka ST dan BS yang dilakukan dengan modus penggandaan uang tersebut. 

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya kedua tersangka pun dijerat dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup. (raa/rka/ree)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Ajax Amsterdam Resmi Kembalikan Logo Berumur 96 Tahun untuk Dipakai Mulai Musim Depan

Ajax Amsterdam Resmi Kembalikan Logo Berumur 96 Tahun untuk Dipakai Mulai Musim Depan

Klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam resmi mengembalikan logo yang mereka pakai dari tahun 1928 hingga 1991 silam untuk dipakai lagi mulai musim 2025-2026.
Ketar-Ketir dengan Kelakuan Suporter, Arab Saudi Sampai Berikan Permintaan Khusus Ini Jelang Laga Melawan Timnas Indonesia, yaitu...

Ketar-Ketir dengan Kelakuan Suporter, Arab Saudi Sampai Berikan Permintaan Khusus Ini Jelang Laga Melawan Timnas Indonesia, yaitu...

Jelang matchday keenam melawan Indonesia di SUGBK, Timnas Arab Saudi tampaknya sudah mulai ketar-ketir. Mereka bahkan sampai meminta permintaan khusus ini.
Waktu Terbaik Tahajud Ternyata Bukan Jam 3 Pagi, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Pada Saat Ini Ketika Berkah Allah Berlimpah

Waktu Terbaik Tahajud Ternyata Bukan Jam 3 Pagi, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Pada Saat Ini Ketika Berkah Allah Berlimpah

Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan waktu terbaik untuk shalat tahajud. Waktu yang disarankan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) ini ternyata bukan jam 3 pagi. Lalu kapankah?
Aplikasi NikahXpress Tawarkan Pernikahan Sah dan Instan Dalam 2 Jam

Aplikasi NikahXpress Tawarkan Pernikahan Sah dan Instan Dalam 2 Jam

Keduanya pun berencana melebarkan bisnis NikahXpress di berbagai wilayah di Indonesia.
Inovasi Produk Popok Pakai Ulang Didukung Pemerintah Indonesia dan Inggris

Inovasi Produk Popok Pakai Ulang Didukung Pemerintah Indonesia dan Inggris

Program inovasi popok pakai ulang dianggap mampu menghadirkan solusi berkelanjutan bagi masalah lingkungan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat Indonesia. 
Formasi Laporkan Dugaan Dana Judi Online Mengalir ke Kubu Cagub ke Bawaslu

Formasi Laporkan Dugaan Dana Judi Online Mengalir ke Kubu Cagub ke Bawaslu

Ketua Formasi Muhidin Jalih Pitoeng mendesak Bawaslu turun tangan melakukan penyelidikan.
Trending
Pratama Arhan jadi Sorotan Utama Media Jepang, Sampai Dibandingkan dengan Atlet Terbesar Jepang Ini ...

Pratama Arhan jadi Sorotan Utama Media Jepang, Sampai Dibandingkan dengan Atlet Terbesar Jepang Ini ...

Di balik kekalahan timnas Indonesia atas Jepang pada matchday kelima grup C kualifikasi Piala Dunia 2026, media Jepang malah menyoroti Pratama Arhan. (17/11)
Coach Justin Ultimatum Shin Tae-yong Jangan Mainkan Rafael Struick Lagi Jika Tak Ingin Timnas Indonesia Terus Kebobolan: Kenapa Nggak Coba...

Coach Justin Ultimatum Shin Tae-yong Jangan Mainkan Rafael Struick Lagi Jika Tak Ingin Timnas Indonesia Terus Kebobolan: Kenapa Nggak Coba...

Coach Justin beri kritik tajam soal strategi Shin Tae-yong yang memengaruhi performa Timnas Indonesia, terutama pada laga lawan Jepang, singgung Rafael Struick.
Timnas Indonesia Naik dalam Ranking FIFA meski Dibantai Jepang 0-4 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

Timnas Indonesia Naik dalam Ranking FIFA meski Dibantai Jepang 0-4 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

Timnas Indonesia mengalami peningkatan dalam ranking FIFA meski kena bantai Jepang dengan skor 0-4 di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Setelah Tuduh Selingkuh dan Gugat Cerai Kini Baim Wong Niat Rujuk dengan Paula Verhoeven? Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Kisah Sahabat di Zaman Nabi, Ternyata …

Setelah Tuduh Selingkuh dan Gugat Cerai Kini Baim Wong Niat Rujuk dengan Paula Verhoeven? Ustaz Khalid Basalamah Ingatkan Kisah Sahabat di Zaman Nabi, Ternyata …

Artis Baim Wong telah menduga istrinya yakni Paula Verhoeven melakukan selingkuh. Ustaz Khalid Basalamah ceritakan kisah sahabat di zaman Nabi Muhammad SAW.
Prediksi Line Up Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Shin Tae-yong Ketambahan Amunisi Baru, Kevin Diks Absen?

Prediksi Line Up Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Shin Tae-yong Ketambahan Amunisi Baru, Kevin Diks Absen?

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akan ketambahan satu amunisi baru dalam line up skuad Garuda saat melawan Arab Saudi.
Ternyata Bukan Cuma Ole Romeny? Dua Pemain Bintang Asal Belanda Ini Kemungkinan Bakal Ikut Berpaling ke Timnas Indonesia

Ternyata Bukan Cuma Ole Romeny? Dua Pemain Bintang Asal Belanda Ini Kemungkinan Bakal Ikut Berpaling ke Timnas Indonesia

Dua pemain bintang asal Belanda ini kemungkinan bakal ikut berpaling untuk membela Timnas Indonesia setelah Ole Romeny dinaturalisasi, siapa sajakah mereka?
Media Jepang Banding-bandingkan Suporter Timnas Indonesia dengan Bahrain dan Arab Saudi: Sangat Berbeda!

Media Jepang Banding-bandingkan Suporter Timnas Indonesia dengan Bahrain dan Arab Saudi: Sangat Berbeda!

Kekalahan Timnas Indonesia dari Timnas Jepang dengan skor 0-4 dalam laga kelima Grup C Kualifikasi Paiala Dunia 2026, yang berlangsung di SUGBK, Jumat (15/11)
Selengkapnya
Viral