Maka dari itu ia mengajak pegawai di lingkungan kemenpora untuk diet bersama. “Itu bukan bercandaan. Saya berusaha realistis, kita tidak bisa mengesampingkan kehidupan bersosial kita yang variabel penilaiannya kompleks,” jelasnya.
“Saya menyadari fisik saya yang sekarang kurang oke, harusnya menteri olahraga badannya kaya atlet. Mangkannya saya diet. Saya nggak mau ujungnya bapak presiden yg diserang. Jadi saya yang tahu dirilah,” tambahnya.
Sebelum memutuskan menerima jabatan menpora, Dito juga menyadari sebagai pejabat publik akan ada banyak tantangan yang menghampirinya.
“Saya juga sadar kalau ini (jabatan) diambil kemerdekaan privasi saya dan keluarga setengah hilang. Tapi demi NKRI, go ahead (maju terus),” tegasnya.
Dito pun mengaku tak pernah menyangka akan ditunjuk sebagai menpora. Pasalnya satu bulan sebelum namanya dipilih, ada sejumlah nama lain yang diajukan kepada Presiden Jokowi.
“Saya tetap nggak nyangka. Mimpi saja nggak pernah. Mixed feeling (campur aduk) rasanya. Ada bahagia, ada terharu, tapi lebih besar ketakutan. Kalau gagal, karir saya pasti akan wuussh (gestur tangan turun),” ujarnya.
Load more