Pesawaran, tvOnenews.com - Isak tangis keluarga dan masyarakat mewarnai prosesi pemakaman pasangan suami istri (pasutri), Irsad dan Wahyu Triningsih, warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, yang menjadi korban pembunuhan berantai Mbah Slamet berkedok dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Sejak pagi warga terus berdatangan untuk takziah mengirimkan doa untuk kepulangan Irsad dan Wahyu Triningsih. Sebelum diberangkatkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Simbaretno, kedua jenazah terlebih dahulu di shalatkan oleh warga masyarakat.
Anak dan keluarga korban tak kuat menahan tangis saat kedua jenazah tersebut dimakamkan sekitar pukul 09.15 WIB. Keduanya dimakamkan secara berdampingan. "Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses pemulangan kedua jenazah," kata Helmi, kakak perempuan Irsad usai pemakaman, Sabtu (8/4/2023).
Dalam kesehariannya, lanjut dia, adiknya memiliki kepribadian yang sangat baik dan penurut. Ia pun tidak menyangka dengan peristiwa yang menimpa adiknya itu. "Saya tidak menyangka sama sekali. Saya seperti mimpi saja. Tidak mungkin orang seperti itu bisa mengawali peristiwa tragis seperti ini," ungkap Helmi.
Helmi mengungkapkan, keduanya pergi berpamitan dan telah hilang komunikasi lebih dari satu tahun lalu. Kedua korban meninggalkan dua orang anak. "Setelah pamitan, tidak ada komunikasi lagi," ungkapnya.
Diketahui, jasad Irsad dan istrinya Wahyu Triningsih berhasil diidentifikasi setelah polisi menunjukkan foto kepada pelaku Mbah Slamet. Terbongkarnya kasus pembunuhan berantai berkedok dukun pengganda uang ini dari kasus hilangnya seorang laki-laki bernama Paryanto.
Ia dilaporkan hilang oleh keluarganya kepada Polres Banjarnegara pada 27 Maret 2023. Polisi kemudian mendatangi rumah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara. Hal tersebut diketahui dari pesan terakhir yang dikirim oleh Paryanto kepada anaknya sebelum dia dinyatakan hilang.
Pesan tersebut berisi agar anaknya mencarinya, bila nantinya setelah bertemu dengan Slamet dia tidak memberikan kabar lagi selama beberapa hari. Ternyata bunyi dari pesan tersebut benar, setelah mendatangi rumah Slamet, Paryanto menghilang dan tidak memberikan kabar sama sekali.
Ternyata, Paryanto ditemukan tidak bernyawa dan polisi menemukan jasadnya telah terkubur di sebuah lahan perkebunan. (puj/wna)
Load more