Pesawaran, tvOnenews.com - Polres Pesawaran, Lampung membantu Polres Banjarnegara, Jawa Tengah untuk memburu pelaku perantara yang mempertemukan antara pasangan suami istri Irsad dan Triningsih dengan Mbah Slamet, pelaku pembunuhan berantai berkedok dukun pengganda uang.
Dua pasangan suami istri bernama Irsad (44) dan istrinya Wahyu Triningsih (41), lalu Suheri (53) dan istrinya Riani (50) menjadi korban kekejaman Mbah Slamet yang menjanjikan korbannya bisa menggandakan uang dengan cepat.
Kasat Reskrim Polres Pesawaran, AKP Supriyanto Husin mengatakan, pihaknya akan membantu Polres Banjarnegara untuk mengungkap kasus pembunuhan hingga motifnya terbongkar.
"Kami akan melakukan penyelidikan sebagaimana diperintahkan pimpinan terkait keberangkatan korban, siapa yang mengajak, apa yang dibawa. Mudah-mudahan bisa diungkap dan akan terus koordinasi dengan Polres Banjarnegara,” kata AKP Supriyanto Husin, Sabtu (8/4/2023).
Ia menjelaskan, ada orang yang mengajak para korban untuk menemui Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara. "Kami sudah mengklarifikasi ke keluarga korban bahwa indikasi ada orang yang membawa korban ke tempat Mbah Slamet. Kami masih mendalami dan mencari nama perantara itu," jelasnya.
Sementara itu, Alda Cahya Fisabililah, anak pertama dari Irsad dan Wahyu Triningsih menjelaskan, bahwa kedua orang tuanya itu berpamitan kerja. "Saya terakhir komunikasi pada 12 September 2021 lalu. Pamitannya mau kerja ke Jawa. Semua handphone dibawa oleh orang tua," ucap Alda.
Sepengetahuan Alda, bahwa orang tuanya itu pergi ke Jawa untuk bekerja dengan membawa baju empat setel dan uang Rp1 juta.
Diketahui, para korban berkenalan dengan Mbah Slamet melalui seseorang bernama Kijo, warga Kabupaten Lampung Tengah. Kijo mengatakan kepada Irsad dan Suheri bahwa Mbah Slamet adalah dukun sakti yang bisa menggandakan uang.
Mendengar ucapan Kijo, para korban pun tertarik dan berangkat ke Banjarnegara untuk menemui Mbah Slamet pada pertengahan 2021. Usai bertemu dengan Mbah Slamet, mereka pun kembali pulang ke Lampung dan kembali berangkat ke Banjarnegara pada Agustus 2021.
Keberangkatan kedua kalinya ini, Irsad dan Suheri turut membawa istrinya masing-masing. Sebulan setelah berangkat, pihak keluarga masih bisa berkomunikasi dengan dua pasutri itu pada September 2021.
Saat dihubungi, para korban mengaku akan pulang ke Lampung. Suheri dan Riani menghubungi keluarga di tanggal 8 September 2021. Sementara Irsad dan Wahyu Triningsih menghubungi keluarga di tanggal 12 September 2021.
Namun, keempatnya tak kunjung pulang dan tidak dapat dihubungi lagi. Hingga akhirnya, pihak keluarga mengetahui kalau keluarganya menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet. Semua korban dikubur oleh Slamet di sebuah lereng bukit yang tertutup dengan tanaman singkong dan puspa yang tumbuh di atasnya. (puj/wna)
Load more