Turut hadir secara daring adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua DPR Puan Maharani. Adapun hadir di lokasi; Wakil Ketua MPR RI yang juga Ketua PDI-P Ahmad Basarah, Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi_ Hamka Haq serta Sekretaris Umum PP Bamusi Nasyirul Falah Amru (Gus Falah).
Mahfud menyebutkan bahwa ajaran Bung Karno tentang Jas Merah yang dimaknai kalimat jangan melupakan sejarah adalah gagasan yang lahir dari Al-Quran, khususnya ayat yang berbunyi; hai orang-orang yang beriman, bartakwalah kamu dan belajarlah pada sejarah masa lalu mu agar bisa menata masa depanmu dengan baik. Mahfud menekankan, “Karena itu sejak dulu, Negara ini telah berdiri di dalam proses pemikiran intelektulias seperti Bung Karno, sosok agamis yang nasionalis.”
NKRI berdasarkan Pancasila ini bila dikaitkan Al-Quran adalah apa yang disebut pelaksanaan Islam Washatiah, Islam yang ditengah, dan dalam Islam Washatiyah ada banyak hal yang telah dilakukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
“Menciptakan umat islam yang ditengah (washatiyah) sama persis yang bisa digali dari dasar negara Pancasila.”
Menko Mahfud menjabarkan antara lain dalam Washatiyah, adalah selalu seimbang (Tawazul) dalam hubungan dengan masyarakat, terutama dalam ideologi hidup bersama. Toleransi (Tasamuh) menerima perbedaan sebagai fitroh karena perbedaan adalah rahmat, kemudian Ishlah (reformasi), memperbaiki tergantung situasi, disesuaikan dengan kebutuhandan perkembangan tempat dan zaman dan budaya.
Load more