"Surat tersebut tidak jadi dilayangkan ke PO Budiman dan ditarik kembali," katanya.
Ridwan menjelaskan sesuai keterangan dari Kepala BNN Kota Tasikmalaya bahwa surat permohonan THR itu baru dibuat satu lembar dan hanya ditujukan kepada satu perusahaan, yakni PO Budiman. Ia mengakui munculnya tudingan negatif dari masyarakat terkait permohonan THR itu dan hal itu tidak terbayangkan sebelumnya.
"Untuk kasus itu, kami sebagai anggota tidak tahu akan hal itu. Itu silakan ditanyakan kepada kepala BNN," katanya.
Usai viralnya permohonan surat THR BNN Tasikmalaya yang ditujukan ke Po Bus Budiman, kantor BNN Tasikmalaya mendapatkan kiriman setandan pisang dan sejumlah uang palsu dengan nominal 100 ribuan dan 50 ribuan . (mii)
Load more