Bandar Lampung, tvOnenews.com - Penangkapan enam orang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah di Lampung menambah jumlah terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri. Dalam penangkapan tersebut, terjadi baku tembak antara Densus 88 dengan terduga teroris yang mengakibatkan dua orang terduga teroris tewas dan satu anggota Densus mengalami luka tembak.
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menjelaskan, para tersangka teroris tersebut diduga terafiliasi dengan jaringan Jemaah Islamiyah (JI). Ditemukan banyak senjata di dua lokasi penyergapan di Lampung.
Sementara itu, Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengingatkan, Provinsi Lampung memang menjadi tempat favorit persembunyian pentolan kelompok teroris di Indonesia.
Kita tentunya masih ingat pelaku Bom Bali, Upik Lawanga yang ditangkap Densus 88 Antiteror setelah 14 tahun jadi buron. Densus 88 juga menangkap pentolan teroris Zulkarnaen alias Aris Sumarsono di Gang Kolibri, Kabupaten Lampung Timur, Lampung.
"Lampung ini sekarang menjadi barometer karena beberapa petinggi jaringan teroris pernah ada di Lampung dan aman, walaupun banyak yang sudah tertangkap," kata Ken Setiawan, Kamis (13/4/2023).
Di Lampung, menurut Ken, walaupun pentolan teroris sudah banyak yang tertangkap, tapi bibit-bibit baru sudah banyak bermunculan. Selama berada di Lampung, pentolan teroris terus merekrut anggota baru.
"Bibitnya masih sangat banyak, sebab para pimpinan dan anggota kelompok radikal selama di Lampung bukan hanya diam. Mereka juga bergerak merekrut dan menyebarkan pahamnya di masyarakat," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, dia jug membeberkan kenapa Lampung menjadi tempat favorit pentolan teroris di Indonesia. Pertama adalah karena Lampung adalah gerbang Sumatera, orang dari mana saja di Sumatera bila mau ke Jakarta pasti lewat Lampung. Begitu juga sebaliknya.
"Jadi Lampung menjadi tempat persinggahan yang aman. Di samping itu, Lampung juga miniatur Indonesia. Semua suku di Indonesia ada di Lampung, dan karena sangat toleransi, sampai-sampai ada tetangga baru berbulan-bulan tidak kenal karena tidak bertegur sapa," ucapnya.
Selain itu, dia meyakini, selain faktor ideologis, juga ada faktor biologis. Mengingat di Lampung ada sisi kelam dianggap kelompok teroris sebagai lokasi penangkapan dan pembantaian terhadap tokoh NII pada peristiwa Talangsari karena mau mendirikan Negara Islam di Lampung. (puj/fna)
Load more