Jakarta, tvOnenews.com - Seorang pendeta Hindu bernama Yati Narsinghanand Saraswati (58) di India viral karena mengajak seluruh umat Hindu di seluruh dunia bersatu untuk menaklukkan Mekkah, dan mengubah Ka’bah menjadi kuil Hindu.
Dalam video viral tersebut, Yati Narsinghanand Saraswati mengklaim Ka’bah dibangun di atas sebuah kuil Hindu. Hal itu sontak memicu kecaman yang meluas.
“Kalau bagi saya, sesuai dengan keyakinan pribadi saya, ya silahkan saja, karena saya yakin, sebelum yang bersangkutan bisa mewujudkan rencana dan tujuannya tersebut insya Allah dia sudah mati terlebih dahulu,” kata Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang diterima tvOnenews.com pada Jumat (14/4/2023).
Anwar lantas mengatakan jika tidak percaya silahkan saja Yati Narsinghanand melakukannya.
“Sebab dalam sejarah sudah ada seorang tokoh yang bernama Abrahah, juga punya keinginan yang sama dengan Yati Narsinghanand ini,” tandas Anwar Abbas.
Diketahui, dalam Al-Qur’an ada sebuah kisah tentang Raja bernama Abrahah dan pasukan gajahnya yang ingin menghancurkan Ka’bah. Namun mereka semua meninggal karena dilempari batu oleh Burung Ababil.
“Abrahah dan pasukannya terkena batu-batu kecil dari sijjil tersebut mereka langsung terkena penyakit sehingga keadaan mereka sangat menyedihkan karena mereka mati dalam keadaan badan mereka seperti daun di makan ulat,” kata Anwar Abbas.
Sebagai informasi, peristiwa itu terjadi sekitar masa kelahiran Nabi Muhammad SAW sekitar tahun 571 masehi.
“Untuk itu kalau yang bersangkutan memang ingin melakukannya dan tidak hanya sekedar bicara seperti yang sudah dilakukan oleh abrahah tersebut ya silahkan saja,” kata Anwar Abbas.
Anwar Abbas yakin dan percaya yang namanya Ka'bah atau Baitullah itu dijaga oleh Allah SWT.
Dan jika hal itu terjadi, Anwar yakin Allah SWT akan kembali mengirimkan bala tentara untuk melindungi Ka’bah, entah dalam bentuk Burung Ababil kembali atau tentara berupa umat manusia sedunia.
“Atau Tuhan menggerakkan hati umat islam sedunia untuk menangkisnya atau Tuhan cukup memberi kekuatan dan keberanian kepada Saya untuk meremukkan kepalanya,” tandasnya.
Sebelumnya, viral Seorang pendeta Hindu di India memicu kecaman yang meluas karena menyerukan para pengikutnya untuk menyerang kota suci Mekkah di Arab Saudi dan merebut Ka’bah.
Dia mengklaim Ka’bah dibangun di atas sebuah kuil Hindu.
Dalam sebuah video yang sedang viral di media sosial, Yati Narsinghanand Saraswati (58) menyerukan kepada seluruh umat Hindu di seluruh dunia untuk bersatu, menaklukkan Makkah, dan mengubah Ka’bah menjadi kuil Hindu.
Saraswati mengeluarkan pernyataan kontroversialnya saat mengikuti konferensi Hindu di India utara, pekan lalu. Menurut video yang diunggah di YouTube oleh Hindustan Times, kepala pendeta dari kuil Dasna Devi itu berpidato di acara "Hindu Mahapanchayat" di lapangan Burari, New Delhi.
Pidatonya itu ditandai oleh banyak orang sebagai "pidato kebencian" karena menghasut kekerasan terhadap Islam dan Muslim.
Tidak sampai di situ, dia juga mendukung untuk melakukan pembunuhan terhadap 2 juta umat Islam dengan misi menghancurkan agama Islam dan melenyapkannya.
"Tujuan kami bukan hanya untuk mengambil alih Afghanistan, tetapi juga untuk menaklukkan Makkah," kata pendeta tersebut dalam video yang dikutip Albawaba, Kamis (13/4/2023).
Dia lebih lanjut meminta umat Hindu untuk mengangkat senjata dan berjuang untuk keberadaan mereka.
Saraswati menyebut bahwa Sumur Zamzam yang terletak di Makkah adalah sungai dewa Mahadev, yang merupakan dewa terbesar agama Hindu.
Banyak orang mengecamnya di media sosial dan mempertanyakan mengapa dia tidak ditangkap karena membuat hasutan berbahaya.
"Dia adalah pendeta Hindu terkenal Yati Narsinghanand. Dia mendesak para pengikut Hindunya untuk menyerang pusat agama Islam global Ka’bah dan mengubahnya menjadi kuil Hindu Makkeshwar Maharaj, mengklaim air Zamzam adalah Gangga Makkah. Tidak pernah ditangkap atas ujaran kebencian," kecam pengguna akun Twitter @shaikhshameela.
Pengelola akun @HindutvaWatchIn berkomentar: "Di Hindu Jagruti Samelan, pendeta sayap kanan Yati Narsinghanand Saraswati menyampaikan pidato yang sangat komunal yang menargetkan Muslim dan agama mereka."
Pemerintah maupun otoritas keamanan India belum berkomentar atas pidato kebencian pendeta tersebut. (ebs/put)
Load more