Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah dan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah pada Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi memutuskan bahwa awal puasa jatuh pada Kamis (23/3/2023) lalu. Sementara untuk Idul Fitri, lewat keputusan Majelis Tarjih dan Tajdid pada Selasa (31/1/2023) lalu, PP Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Jumat (21/4/2023).
“1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri jatuh pada hari Jumat tanggal 21 April 2023,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir, dikutip oleh tvOnenews dari video keterangan resmi PP Muhammadiyah pada Jumat (14/4/2023).
Keputusan itu tertuang dalam dokumen hasil hisab yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Iman Fathurahman dan Sekretaris Mohammad Mas'udi.
Adapun isi detail hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah antara lain:
- 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023.
- 1 Syawal 1444 H atau Idul Fitri jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023.
- 1 Zulhijah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023.
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Selasa Wage, 27 Juni 2023
- Idul Adha (10 Zulhijah 1444 H) jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Juni 2023
“Dengan keputusan ini maka khusus bagi warga Muhammadiyah akan punya rujukan yang pasti dan jauh sebelumnya akan mengikuti memedomani apa yang telah jadi keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah,” kata Haedar Nashir.
Sebagaimana kita ketahui, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum mengumumkan kapan Lebaran yang jatuh pada 1 Syawal.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, penentuan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran pemerintah putusan berdasarkan hasil sidang isbat yang biasanya digelar jelang Syawal atau tepatnya pada tanggal 29 Ramadhan.
Ketua MUI Abdullah Jaidi dalam Konferensi Pers Penetapan 1 Ramadhan 1444 Hijriyah di Gedung Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (22/3/2023)
Namun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi saat konferensi pers penetapan 1 Ramadhan 1444 hijriah yang digelar di Gedung Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta, Rabu (22/3/2023) menyebut akan ada potensi perbedaan dalam penentuan 1 Syawal atau Idul Fitri.
"Tahun ini kita serempak berpuasa pada Kamis, 23 Maret 2023. Yang kemungkinan terjadi perbedaan adalah nanti di 1 Syawalnya," ujar Abdullah saat itu.
Kemudian lebih lanjut ia mengatakan bahwa kendati berpotensi terjadi perbedaan antara ketetapan Pemerintah dengan keputusan salah satu ormas Islam, ia menekankan adanya suatu penyelesaian atau jalan tengah agar bisa merayakannya bersama-sama.
Apabila perbedaan tidak bisa dihindari, Abdullah mendorong agar umat saling menghargai dan menghormati perbedaan. Menurutnya, perbedaan bisa mendorong persatuan yang lebih kuat.
"Tapi, mudah-mudahan perbedaan ini bisa dicari penyelesaiannya dengan baik, bisa sama-sama. Kalaupun nanti berbeda, sikap kita sebagai umat Islam, sebagai warga bangsa, tetap saling menghormati satu sama lain," katanya.
Sementara, dikutip dari laman resmi Kemenag, perbedaan penetapan 1 Syawal tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam memahami nash (dalil) dan metode pengambilan hukumnya (istinbath). put
Load more