Nur mengaku sudah mengecek kondisi bajaj miliknya itu sehari sebelum keberangkatan. Semua dicek, mulai dari klakson hingga lampu, agar di perjalanan tidak mengalami masalah, katanya.
Dua rekannya ikut mudik ke Pemalang dengan menumpang bajaj Nur dengan alasan agar bisa beristirahat dengan nyaman kalau kondisi jalan sedang macet.
Bajaj itu juga bisa digunakan untuk berpergian bersama keluarga ke rumah kerabat di kampung, kata Nur.
Mudik dengan bajaj termasuk berisiko karena kendaraan itu tidak memiliki standar keselamatan yang dirancang untuk perjalanan jarak jauh. Aturan lalu lintas juga melarang angkutan umum dalam kota dipakai di luar trayeknya.
Apalagi, pemerintah terus berupaya mengurangi angka kecelakaan lalu lintas selama libur lebaran dengan menyediakan layanan mudik gratis dengan bus dan kapal api. (ant/ebs)
Load more