Jakarta - Jakarta Animal Aid Network (JAAN) menilai banyak kemungkinan yang terjadi pada kasus kematian anjing Canon yang viral karena diduga mati karena ada kesalahan dalam pengamanan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Aceh Singkil. JAAN menilai ada penanganan yang salah dan dilakukan oleh intansi yang tidak berpengalaman terhadap hewan.
"Ada banyak kemungkinan, bisa karena tidak bisa nafas bisa juga kepanasan saat perjalanan, apapun yang terjadi kesalahan di situ penanganannya. Ini lebih pada penanganannya yang salah oleh instansi yang salah," ujar Karin Franken, Pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dalam Program tvOne, Apa Kabar Indonesia Malam, Senin (25/10/2021).
Karin menilai Satpol PP tidak memiliki dasar ilmu hewan serta penanganannya dan juga tak memiliki alat yang memadai dalam mengevakuasi hewan.
"Kenapa Satpol PP yang turun? mereka kan tidak punya kemampuan jadi tidak tahu bagaimana handle, mereka juga tidak punya alat pendukung, mau dimanapun di Aceh, Jakarta atau Bali, misal ada konflik biasanya dipanggil Dinas Peternakan, mereka kan ada dokter, punya Skill dan pengalaman," kata Karin.
Namun Karin juga mengingatkan kepada pemilik agar kooperatif karena jika ada aturan yang tidak mengizinkan kehadiran hewan, maka pemilik harus mematuhinya.
Karin yang mewakili pecinta hewan berharap hal yang terjadi pada Canon tak akan terulang pada hewan lainnya.
"Kami semua dari organisasi pecinta hewan meski untuk canon terlambat, ke depannya jika ada isu dengan hewan liar, kontaklah dinas terkait yang memiliki dokter dan alat memadai," tutup Karin.
Load more