Tangerang, tvOnenews.com - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut cara pamit Sandiaga Uno tidak etis dalam dunia politik.
Menurut dia, Gerindra kecewa dengan keputusan Sandiaga yang memilih pamit dan loncat ke partai politik (parpol) lain.
"Tentu itu bukan sebuah kepatutan yang bisa dicontoh. Itu bukan etik yang bisa diteladani," kata Muzani di Islamic Village Kelapa Dua, Tangerang, Senin (24/4/2023).
Muzani menuturkan Sandiaga sebelumnya memuji Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai sosok penting dalam karier politiknya.
Namun, dia terkejut bila Sandiaga memutuskan untuk berpaling dari Gerindra dan Prabowo.
"Pak Prabowo katanya (Sandiaga) mentornya, Pak Prabowo katanya guru politiknya, Prabowo katanya pemimpinnya, Prabowo katanya seniornya. Jadi penghormatan kepada mentor pemimpin tokoh politiknya dengan cara seperti itu tentu bukan kepatuhan yang bisa dicontoh," jelasnya.
Meski demikian, dia menyebutkan bukan hal baru seseorang berpindah partai dalam dunia politik.
Akan tetapi, dia menuturkan sikap Sandiaga tidak menunjukkan terima kasih yang sebelumnya dikatakan.
"Orang masuk-keluar partai sudah biasa. Orang berpindah partai sudah biasa, loncat dari kader partai A ke partai B sudah sering kita lihat dalam dunia perpolitikan," kata dia.
"Namun, kemudian ketika loncatan itu dimaksudkan menggapai posisi-posisi baru. Sebab, di posisi yang lama, dia (Sandiaga) tidak merasa seperti yang diharapkan. Tentu itu bukan bentuk syukur dan terima kasih yang ditunjukkan selama ini," imbuhnya. (lpk/nsi)
Load more