Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera meminta latar belakang Peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) yang mengancam bunuh warga Muhammadiyah diperiksa.
Menurut dia, dikhawatirkan peneliti BRIN bernama Andi Pangerang (AP) Hasanuddin itu tidak bergerak sendirian.
“Pernyataan yang sangat provokatif. Mesti dicek latar belakangnya. Apa bergerak sendiri atau ada desain besarnya,” ucap Mardani saat dihubungi, Selasa (25/4/2023).
Mardani menjelaskan Muhammadiyah adalah organisasi masyarakat (ormas) Islam yang besar di Indonesia. Dia menilai wajar apabila terdapat perbedaan Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
“Muhammadiyah ormas besar dan kontributif. Beda penetapan Lebaran hal wajar dan justru mendewasakan,” kata dia.
Di sisi lain, Mardani mengatakan tidak masalah apabila permintaan maaf dari AP Hasanuddin diterima.
Namun, dengan catatan dia harus menjelaskan alasan kalimat ancaman pembunuhan itu bisa muncul.
“Kalau sudah minta maaf dan baru sekali melakukan dimaafkan saja. Tapi mesti di jawab landasan posting-an itu apa. Biar kita lihat kasusnya secara utuh,” jelas Mardani.
Sebagai informasi, peneliti BRIN AP Hasanuddin melontarkan ancaman pembunuhan kepada warga Muhammadiyah.
Hal ini bermula dari unggahan Thomas yang menyinggung permintaan fasilitas salat Idulfitri 1444 Hijriah bagi Muhammadiyah.
Dia juga menyinggung Muhammadiyah tidak taat keputusan pemerintah ihwal penetapan Hari Raya Idulfitri.
"Sudah tidak taat keputusan Pemerintah, eh masih minta difasilitasi tempat salat id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Thomas dikutip pada Selasa (25/4/2023).
AP Hasanuddin kemudian ikut berkomentar dalam unggahan Thomas itu. Dia bahkan menuduh organisasi Islam Muhammadiyah telah disusupi Hizbut Tahrir.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis AP Hasanuddin. (saa/nsi)
Load more