“Jadi tidak perlu ada perpecahan. Tanpa ada perpecahan sekalipun menteri-menteri yang keinginan ingin maju pasti saling berkompetisi, saling ingin menunjukkan bahwa merekalah yang terbaik ketimbang yang lainnya,” jelas dia.
Senada dengan Adi, Pengamat Politik dari Algoritma, yaitu Aditya Perdana menyampaikan bahwa pencapresan dari parpol memiliki dampak terhadap kinerja pemerintah.
“Tetapi yang juga harus dipahami beberapa menteri dalam kabinetnya Pak Jokowi adalah ketum partai dan elite di partai sehingga mereka saat ini memiliki kepentingan juga untuk segera merealisasikan koalisi pencapresan karena memang struktur kabinet dan pemerintahan yang memang sarat dengan kepentingan partai politik,” ucap Aditya saat dihubungi tvOnenews.com, Jumat (28/4/2023).
Namun, dia mengaku tidak melihat adanya perpecahan di internal kabinet sebab Jokowi sudah mengetahui para menterinya yang akan maju sebagai capres dan cawapres.
“Saya pikir tidak ya karena relatif para calon presiden yang sedang bergerilya kebetulan menjadi menterinya Pak Jokowi tentu sudah diketahui oleh presiden,” ujar Aditya.
Sebagai informasi, menteri Jokowi yang disebut-sebut akan maju pilpres antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (saa/nsi)
Load more