Jakarta, tvOnenews.com - Said Iqbal, Presiden Partai Buruh menyatakan massa yang menggelar demonstrasi memperingati Hari Buruh atau "May Day" tak diizinkan mendekat ke Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
"'May Day' dilaksanakan di Istana Negara dan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) tetapi seperti teman-teman lihat kami berkoordinasi dengan pihak Kepolisian tidak diizinkan ke Istana dan Gedung MK," kata Said Iqbal saat jumpa pers di Jakarta, Senin.
Tak diizinkannya aksi buruh mendekat Istana Presiden dan MK, massa buruh hanya bisa melakukan aksi di seputar Patung Kuda atau bundaran depan Indosat.
"Maka kami melakukan aksi di seputaran Patung Kuda atau bundaran depan Indosat," sambung Said Iqbal yang juga Presiden KSPI.
Sementara itu, untuk mengantisipasi penyusup yang masuk dalam massa buruh saat perayaan Hari Buruh Internasional atau "May Day" di Ibu Kota.
"Kami sudah lama melakukan pengumpulan informasi, intelijen itu ada di tingkat Polsek, Polres dan Polda, tentunya intelijen punya jalur khusus untuk memonitor orang-orang atau kelompok-kelompok yang punya agenda lain," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin.
Karyoto juga menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyusup di perayaan Hari Buruh Internasional. Pihaknya sudah memerintahkan kepada Kasatwil (Kepala Satuan Wilayah) di daerah-daerah yang ada masyarakat yang akan datang ke Monas untuk melakukan skrining (screening).
"Jangan sampai mereka membawa bahan-bahan yang berbahaya, baik membahayakan mereka ataupun kita aparat keamanan," katanya. (ant/mii)
Load more