Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menerima kunjungan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto di Hambalang, Senin (1/5/2023).
Seperti diketahui, Wiranto dan Prabowo pernah berselisih paham sat akhir masa Orde baru. Banyak pihak menilai jika hubungan keduanya kurang baik.
Kisah berawal saat Wiranto ditunjuk Presiden BJ Habibie untuk menempati posisi Menhankam/Pangab.
Habibie mendapat laporan dari Wiranto jika Prabowo yang kala itu menjabat Pangkostrad menggerakkan pasukan ke Jakarta.
Dalam buku Detik-Detik Yang Menentukan Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi (2006) karya Habibie, Wiranto meminta petunjuk kepada presiden yang baru diangkat terkait rencana Prabowo. Atas dasar itu Habibie mengambil kesimpulan bahwa Prabowo bertindak tanpa sepengetahuan Pangab.
"Pangab melaporkan bahwa pasukan Kostrad dari luar Jakarta bergerak menuju Jakarta," tulis Habibie.
"Jenderal Wiranto mohon petunjuk. Dari laporan tersebut, saya berkesimpulan bahwa Pangkostrad bergerak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab. Bukankah ini bertentangan dengan petunjuk saya kemarin pada Pangab?" katanya.
Ia pun setuju mencabut jabatan Prabowo sebagai Pangkostrad sebelum petang. Prabowo lalu menghadap Habibie pada 23 Mei 1998. Di sana Prabowo sempat berdebat dengan Habibie untuk mempertanyakan pencopotan jabatannya.
Prabowo menilai Habibie salah paham dengan pergerakan pasukan Kostrad yang dilaporkan Wiranto.
"Saya bermaksud untuk mengamankan Presiden," kata Prabowo seperti ditulis Habibie.
"Presiden apa, Anda? Anda naif," tambahnya.
Ia juga menyatakan pencabutan jabatannya itu merupakan bentuk penghinaan kepada dirinya sebagai menantu Soeharto dan keluarganya.
Sejak saat itu, nama Wiranto kian melejit, sedangkan Prabowo makin tenggelam karena dipecat dari kedinasan militer.
Setelah hampir 25 tahun, Prabowo dan Wiranto kini bertemu dan salam komando. Prabowo pun memuji Wiranto.
“Orang alam melihat kita bermusuhan dan sebagainya, saya lihat beliau salah satu putra terbaik bangsa, putra terbaik TNI,” katanya, Senin (1/5/2023).
Dia berharap kerja sama ini bisa membawa dampak yang positif bagi semua pihak. Selain itu, Prabowo juga meminta maaf kepada Wiranto atas kejadian masa lalu yang sempat bermusuhan.
“Saya juga minta maaf waktu menjadi anak buah bapak mungkin macam macam. Mungkin saya terlalu lama di pasukan tempur,” ungkapnya.
“Pokoknya kita harus bersatu pak. ini kaya booster energi bagi kami. Saya butuh dukungan para senior-senior,” pungkas Prabowo. (saa/ebs)
Load more