tvOnenews.com – Sumpah Sintong Panjaitan kepada Prabowo Subianto 38 Tahun Lalu Terwujud, Begini Katanya…
Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto kembali menjadi Capres 2024. Sebelumnya, Prabowo dua kali kalah dalam pertarungan dengan Jokowi di Pilpres 2014-2019 dan 2019-2024.
Diketahu, pada masa pemerintahan Jokowi periode II, Prabowo dianugerahi jabatan sebagai Menteri Pertahanan RI. Diduga alasan kuat tersebut adalah sepak terjang sang mantan Danjen Kopassus itu di dunia militer.
Tertulis dalam buku karya Hendro Subroto yang bertajuk "Perjalanan Seorang Prajurit, Para Komando, Sintong Panjaitan" diceritakan bahwa semua berawal dari memburuknya hubungan antara Prabowo dan Sintong Panjaitan yang kala itu masih aktif di militer.
Sintong Panjaitan menjabat sebagai Komandan Kopassandha namun belum dilantik. Sedangkan, Kolonel Bambang Sumbodo, Asisten 3/Personel, melaporkan bahwa seharusnya Prabowo Subianto selaku WAkil Komandan Detasemen-81/Antiteror sudah pindah dari Kopassandha ke Kostrad berdasarkan surat perintah KSAD yang sudah lama diterimanya.
Sintong pun terkejut mendengar kabar bahwa surat itu ditandatangani KSAD Jenderal TNI Rudini pada saat Brigjen TNI Wismoyo Arismunandar menjabat sebagai Komandan Kopassandha.
"Mengapa Prabowo belum dipndahkan ke Kostrad oleh Pak Wismoyo Arismunandar?" kata Sintong Panjaitan kepada Kolonel Bambang.
Selanjutnya, Sintong Panjaitan pun meminta asisten personel untuk membuat surat perintah pemindahan Prabowo ke Kostrad. Dia segera menandatanganinya.
Dia mengaku tidak tahu-menahu tentang awal mula pemindahan Prabowo, karena pada waktu itu ia baru pindah dari Pusdik Kopassandha di Batujajar, Bandung Barat.
Sintong Panjaitan Terima Prabowo
Kala itu, Sintong Panjaitan menerima Prabowo di ruang kerjanya. Prabowo sempat bertanya mengapa ia dipindahkan dari Kopassandha ke Kostrad.
Dalam sejarah Korps Baret Merah, belum pernah terjadi seorang anggota menanyakan kepada atasan mengapa ia dipindahkan.
Menurut Sintong Panjaitan, di kalangan Korps Baret Merah, komandan sangat disegani oleh anak buahnya. Tidak seorang pun yang berani menanyakan mengapa ia dipindahkan.
"Kalau anak buah Prabowo berani menanyakan hal serupa padanya, ia pasti langsung dipecat pada saat itu juga oleh Prabowo. Lantas bagaimana dengan anggota Kopassandha yang dipindahkan ke Merauke? Pemindahan Prabowo ke Yonif 328/Raiders Kostrad, ibaratnya hanya pindah pagar saja," kata Sintong Panjaitan.
Sumpah Sintong Panjaitan Menjadi Kenyataan
Ada satu kisah menarik antara Sintong Panjaitan dan Prabowo Subianto. Setelah Prabowo menikahi Titiek Soeharto, hubungannya semakin dekat dengan ayah mertua, Soeharto.
Prabowo yang idealis dan berbicara banyak tentang teknik dan taktik militer mulai beralih ke pemerintahan dan kekuasan. Menurut Sintong Panjaitan, Prabowo mulai banyak berhubungan dengan politisi.
Sebenarnya, pertanyaan tentang pemindahan dari satu kesatuan ke kesatuan lain itu tidak pantas disampaikan, sehingga mengakibatkan Sintong Panjaitan menjadi sangat kaget dan tersinggung.
"Mungkin di masa datang kamu bisa jadi Menteri Pertahanan. Saya akan menghormati kamu. Itu tidak menjadi masalah bagi saya," kata Sintong Panjaitan.
Ucapan itu, bercermin dari seorang Letnan Dalam Angkatan Bersenjata di Kerajaan Belanda yang keluar dari dinas militer, kemudian meniti karier politik dan bisa menjadi Menteri Pertahanan.
Setelahnya, hubungan Sintong Panjaitan dan Prabowo Subianto pun menjadi renggang.
"Ia memberi hormat dengan sigap seperti layaknya seorang tentara profesional, kemudian ia meninggalkan ruangan. Sejak saat itulah hubungan antara saya dan Prabowo yang semula sangat baik menjadi putus," kata Sintong Panjaitan. (abs/rka)
Load more