“Panggil ajudannya: ‘sediakan Pop Mie dua’, Pop Mie disediakan. Kadang saya ada nakalnya juga ‘Bapak ini, dulu saya kerja dikasih Pop Mie, saya kerja di kantor Camat aja dikasih makan enak, saya sama Bapak masa makan Pop Mie?’,” lanjutnya.
Soeharto pun mengaku bahwa itu adalah makanan kesehariannya, “Saya memang makannya begini.”
Oleh karenanya, Yusril Ihza Mahendra menegaskan bawah kabar Soeharto menumpuk kekayaan tidaklah terbukti hingga hari ini.
“Jadi hidupnya tuh sangat sederhana ya walaupun dikatakan Pak Harto itu korupsi, menumpuk harta kekayaan dan disimpan di bank-bank Swiss, itu tidak pernah terbukti sampai hari ini,” ujar Yusril.
Tak hanya itu, Yusril Ihza Mahendra juga mengatakan bahwa Soeharto sempat mempertanyakan kenapa masih belum diberikan rumah oleh negara.
“Saya sendiri mengalami ketika hari-hari terakhir menjelang Pak Harto meninggal dunia, beberapa bulan sebelum dia meninggal itu. Saya sudah jadi Mensesneg, Pak Harto memanggil saya ke rumahnya dan beliau mempertanyakan kenapa beliau tidak dikasih rumah karena menurut peraturan yang berlaku kan, mantan Presiden dan Wakil Presiden itu disediakan rumah, mobil, supir dan pengawal,” kenangnya.
“Ril, saya dengar semua sudah dikasih. Saya kok belum? Saya mau beli rumah di Jalan Tengku Umar untuk klinik jantung sesuai permintaan ibu Tien,” kata Soeharto kepadanya.
Load more