Lampung Tengah, tvOnenews.com - Warga harus rasakan pecah ban dua kali untuk temui Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat tinjau jalan rusak di Lampung Tengah.
I Gede Sadna merupakan warga Sukadana, Lampung Timur yang rela datang bersama istrinya ke Seputih Banyak, Lampung Tengah hanya untuk melihat Presiden Jokowi pada Jumat (5/5/2023).
Ia memulai perjalanannya pada pukul 05.00 WIB dan tiba di titik kunjungan Presiden Jokowi di ruas Jalan Simpang Randu - Rumbia pada pukul 08.30 WIB.
Sejak tiba, dirinya langsung menepi dan menunggu di salah satu bengkel motor dekat lokasi kunjungan Presiden Jokowi.
Padahal, dari jadwal yang direncanakan Presiden Jokowi akan tiba di Jalan Kecamatan Rumbia, Lampung Tengah pada sore hari nanti.
Warga harus rasakan pecah ban dua kali untuk temui Jokowi saat tinjau jalan rusak di Lampung Tengah. Dok: Pujiansyah-tvOne
Seharusnya, ia sampai di lokasi kunjungan Presiden Jokowi pada pukul 07.00 WIB. Namun, terpaksa lebih lama karena insiden pecah ban pada motor yang ia kendarai.
"Memang sengaja mau lihat Jokowi, tapi tadi di jalan harus pecah ban dua kali. Namanya rakyat kecil. Inginlah ketemu presiden. Berangkat subuh karena takut kalau siang tidak sempat lihat," kata dia.
Pecah ban tersebut ditemuinya di ruas jalan rusak di Simpang Randu, Lampung Tengah.
Adapun pecah ban tersebut karena jalan rusak yang mengiringinya di perjalanan.
Warga harus rasakan pecah ban dua kali untuk temui Jokowi saat tinjau jalan rusak di Lampung Tengah. Dok: Pujiansyah-tvOne
Soal perjalanannya untuk menunggu Presiden Jokowi, hal itu dilakukannya karena rasa ingin bertemu dengan sosok nomor wahid di Indonesia itu.
"Juga berharap agar jalan rusak di sini diperbaiki karena ini akses utama saya untuk pulang dan rutinitas harian," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan dia ingin memastikan kebenaran terkait informasi banyaknya jalan rusak di Lampung. Sehingga, dia pun melakukan kunjungan kerja ke provinsi itu.
"Saya ingin memastikan. Mau lihat betul apa enggak (jalan rusak) yang ada di video. Apakah yang ada di media itu benar atau enggak benar," ujar Presiden Jokowi, Kamis (4/5/2023). (puj/nsi)
Load more