"Dulu di tahun 2019 kalau ada berita seperti itu, pasti saya kejar kapitalisasi agar ini berkembang terus sehingga saya menguat." ucapnya.
"Karena waktu itu saya memang iya mau (Capres 2019), tapi sekarang saya tidak kapitalisasi, biar ajalah berkembang sendiri, nanti kalau saatnya perlu dijawab, ya dijawab," katanya.
Mahfud mengungkapkan bahwa memiliki filosofi jika mengejar jabatan sepenting (Presiden), dikejar bagaimanapun tidak dapat.
"Karena filosofi saya tuh kalau jabatan sepenting itu, semua jabatan tapi kalau sepenting itu dikejar kalau ndak bisa nda dapat," ucapnya.
"Ndak dikejar kalau mau diberikan oleh Tuhan kan, itu saya menjadi tenang dengan berpikir begitu, karena itu semua sudah pernah saya alami," sambungnya.
"Saya pernah kejar jabatan juga, ndak dapat, sudah mati-matian gitu. Tapi ketika saya tidur-tiduran gitu nda papa, tiba-tiba dipanggil diberi jabatan juga pernah, itu artinya Tuhan aja," ucapnya sambil memberi gestur garis tangan.
Mahfud MD mengaku belajar dari pengalaman tahun 2019
Mahfud MD mengaku belajar dari kekecewaan dari Pilpres 2019, kala itu Mahfud ditunjuk pada menit-menit akhir untuk menjadi Cawapres Jokowi.
Load more