Menurut dia, setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda dalam berdialektika. Dia menilai mungkin karakteristik itu menyebabkan kesalahpahaman.
“Kemudian kalau kita misalnya kita menjadi orang menyadari dialektika org mungkin ya ada ucapannya yang keras, ada yang lembut, itu kehidupan sosial kita,” pungkasnya. (saa)
Load more